Beberapa perombakan yang dilakukan antara lain pengaspalan ulang seluruh lintasan sehingga lebih mulus dan membantu grip menjadi lebih baik.
Selain itu, ada ubahan di tikungan-tikungan tertentu, terutama Tikungan 1 dan penambahan area gravel pengaman sehingga safety pembalap kian terjamin.
"Saat balapan terakhir yang dipakai untuk kejuaraan Matapanah Cup Race lalu, kondisi lintasan memang semakin kurang baik, agak bergelombang dan sangat abrasif," ungkap Bobbi Aranxa, direktur teknis MCR sekaligus pengurus kabid roda dua pengcab IMI Kota Surabaya.
"Kita lakukan pengaspalan ulang yang dikerjakan dari tanggal 21 Mei dan diharapkan rampung awal Juni mendatang," jelas Arif, selaku staf Dispora kota Surabaya yang ikut melihat pengerjaan revitalisasi.
Menurutnya, pengaspalan ini dilakukan demi menunjang safety dan kenyamanan event balap motor mengingat banyak event besar yang menggunakan lokasi sirkuit tersebut.
Salah satunya, seri kejuaraan road race dan LFN Road Race Championship. Apalagi, sirkuit GBT nantinya juga dipakai sebagai salah satu venue latihan jelang Porprov di Malang mendatang.
Sirkuit Gelora Bung Tomo Surabaya merupakan lintasan trek permanen yang memiliki panjang 1,6 km dengan sembilan tikungan.
"Saat ini lebar di garis start 25 meter sedangkan perbaikannya diharapkan rampung awal Juni sebelum diselenggarakan seri LFN," tutup Bobby Aranxa.
naskah/foto : Chand