Lintasan Abrasif, Tantangan Para Racer Di Ajang 76 Rider Matapanah Cup Race Seri II Surabaya

Kompetisi balap roda dua bertajuk 76 Rider Matapanah Cup (MCR) 2024 kembali digelar di Surabaya, yang mana seri kedua ini dilangsungkan di sirkuit Gelora Bung Tomo, pada weekend silam.

 

Gaung kompetitifnya balapan ini pun terdengar nyata, terbukti dengan hadirnya tak kurang 317 starter dari berbagai kota untuk tampil all out menampilkan performa terbaiknya menuju podium puncak.

 

sang juara. mendapat bonus sponsor dan team CopyPARA JAWARA. Diapresiasi dengan tropi dan hadiah

 

Satu tantangan pelik, lintasan khas sirkuit GBT ini rupanya mendapatkan sorotan dari banyak racer, yang mana aspal sirkuit terbilang abrasif, kotor dan sedikit berkerikil. Nggak heran, jika ban motor jadi kurang traksi jika dipacu untuk beberapa lap.

 

"Sepertinya benar-benar makan ban, kembang ban Pirelli yang kita pakai cepat habis, apalagi kalo motor digeber lebih dari 10 lap," ujar Kemin, tuner Rizqi Trans Family asal Tulungagung.

 

Meski begitu, hadirnya ratusan starter tetap membuat gayeng persaingan. Apalagi, datang juga tim dan racer dari luar Jatim, termasuk dari Jawa Tengah, Jawa Barat dan Kalimantan menjadikan pembalap tuan rumah di seri Matapanah Cup Race lahan pertarungan di semua kelas.

 

Valera. rider belia fokus kelas BeginnerVALERA. Salah satu rider belia fokus kelas Beginner

 

Di kelas bebek 4 tak 150cc beginner yang diikuti 18 starter, Valera Octavianus asal Jogjakarta sukses menjadi yang tercepat. Di atas motor Supra GTR hasil korekan Avisenahura asal Jogja, team 66 Mobilindo Bethar Jogja bertengger di posisi pertama disusul Rafi Sadya dari team Rizki Trans Family asal Tulungagung di urutan ke dua.

"Buat latih tanding sebelum digelarnya seri Motoprix di Subang Jawa Barat," ungkap putra kedua Bima Octa mantan pembalap era 90an.

 

Kian seru dikelas bebek 4 tak 150cc Novice yang dihuni 18 starter. Racer Dimas Juliatmoko asal team Bonero Racing Pamekasan sukses menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 4,45 detik. Diatas motor setingan GDT Jogja, team Bonero mampu melesat unggul jauh disusul duet racer team R7 Rafid Topan dan Kiki Aranxa.

 

Dhimas Bonero pamekasan. sukses menjadi yang tercepatDhimas Bonero Pamekasan, sukses menjadi yang tercepat

 

"Sepertinya teknologi balap motor sekarang lebih mudah dibandingkan tahun sebelumnya sebab plug and play elektronik bisa mendongkrak performa hingga 20 persen loo," bisik Ade Taruna, manajer team R7. "Sayangnya, trek aspalnya kurang memungkinkan terutama di tikungan R1 setelah start yang biasanya rolling speed kali ini tidak bisa maksimal," tambah Ade Taruna.

 

Sedangkan di kelas bebek 4 tak 150cc Novice kian kental duel racer Jateng, Jabar dan Jatim. Racer asal Solo yakni M Jordan dari team Yamaha Yamalube Ziear LFN HP 969 RBT 34 ARL 2 stroke menjadi yang tercepat diatas motor Jupiter MX King disusul racer Falah Acil asal Jabar di bawah naungan team Rizki Trans Family asal Tulungagung lalu racer nomor start 204 Putra AP dan posisi 4 Beje Tersing pembalap R7.

 

"Motor sudah diriset sejak lama dan proses repair untuk seri MCR 2024 butuh waktu 1 Minggu saja setelah balap di Jawa Tengah," bangga Kemin, sang tunner yang sukses diurutan ke dua.

 

 

naskah/foto : cand

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER