NIH, CARA SETING KARBU YANG PRAKTIS BUAT BIKER PEMULA

Lagi booming back to eighties & nineties, dengan membeli dan naik motor-motor keluaran tahun 1980-1990an macam Honda Astrea Grand, Kaze, Win, varian Yamaha V series hingga kuda besi genre 2 tak macam Alfa, FIZ-R hingga RG series, tentunya nggak afdol jika tidak direstorasi.

 

Nah, buat para biker pemula, tentunya hal paling simpel kala menentukan ngacir nggak nya nih motor, adalah dengan seting ulang karburatornya. Maklum, kebanyakan motor tahun tersebut masih menggunakan karburator untuk sistem pasokan bahan bakarnya. Gimana trik mudahnya ?




Seting ulang karburator sebenarnya mudah, tapi bisa jadi gampang-gampang susah jika buat para biker atau pemakai pemula. Yang bikin sulit, tentunya adalah saat bongkar dan pasang ulang karburator, paling tidak untuk membersihkan jeroan karbu atau mencari komposisi main jet dan pilot jet yang ideal.  Yang lucu, terkadang, kita hanya memutar-mutar baut setelan saja, tanpa tahu apakah setelan tersebut paling pas atau nggak.

 

KARBURATOR. Beda model dan jenis, setelan sama.

 



PILOT JET DAN MAIN JET.


Komponen ini adalah bagian dari karburator yang menyemprotkan bahan bakar. Istilah lain untuk pilot jet dan main jet, biasanya disebut spuyer, berasal dari bahasa Belanda, spujer yang berarti semprotan.  Fungsi pilot jet, menyemprotkan bahan bakar tadi saat mesin kondisi stasioner hingga putaran tengah. Kalo main jet, berfungsi saat putaran tengah ke tinggi. 

 


Nah, jika motor nya masih standar, tidak perlu mengganti pilot jet dan main jet, cukup seting ulang saja. Pasalnya, jika penggantiannya keliru, mesin juga tidak maksimal. Jika ukuran pilot jet kekecilan, gas tidak responsif. Tapi jika ukuran pilot jet kegedean, bisa jadi mesin akan letoy seperti suara bass.  Sama halnya jika ukuran main jet kekecilan, tarikan akan nyendat atau tersengal-sengal. Sedangkan kalo ukuran main jet kegedean, peak power mesin tidak akan maksimal.

 

PILOT JET DAN MAIN JET.


Jadi, ciri-ciri pilot jet terlalu boros/besar adalah saat putaran bawah mesin tidak bisa stasioner/langsam alias brebet. Sedangkan kalo pilot jet terlalu irit/kecil maka motor seperti berat dan tidak mau lari/tidak responsif.

 

Sementara, ciri-ciri main jet terlalu boros/besar adalah ketika motor digas di putarna tengah ke atas, mesin seperti brebet dan tidak mau menjerit, itu artinya bahan bakar yang masuk ke silinder terlalu banyak, sehingga pembakaran tidak sempurna.  Sebaliknya, main jet yang terlalu irit/kecil maka di putaran tengah ke atas, motor tidak lari maksimal, dan kadang ada nembak-nembak, karena ruang bakar terlalu banyak angin alias miskin campuran bahan bakar.

 



BUSI INDIKASI CAMPURAN KAYA/MISKIN


Cara lain untuk mengetahui apakah setingan karburator sudah pas atau belum adalah melihat kondisi busi, dengan patokan di bagian elektrodanya.  Pembakaran yang sempurna, yakni campuran bahan bakar dan udara sudah pas, maka menghasilkan elektroda busi yang berwarna merah bata/merah kecoklatan.

 

CAMPURAN IDEAL. Warna busi merah bata, pembakaran sempurna.

 

WARNA PUTIH DAN KERING. Campuran miskin, terlalu banyak angin.

 

WARNA HITAM DAN BASAH. Campuran terlalu kaya.

 

Jika elektroda busi berwarna putih, berarti campurannya terlalu irit, lebih banyak udaranya alias miskin. Sedangkan jika elektroda busi berwarna hitam, berarti campurannya boros/kaya alias terlalu banyak bahan bakar.

 


SETINGAN ANGIN


Mengatur ulang angin di karburator, sebenarnya juga mudah, karena setelan baut anginnya terletak di luar rumah karburatornya. Ada waktu paling pas untuk set up angin karbu ini, yakni dalam kondisi mesin dingin/pagi hari atau ketika mesin panas. Namun, kebanyakan seting mesin bisa dilakukan ketika motor dalam kondisi panas.

 

BAUT SETELAN. No.1 setelan angin dan no.2 setelan stasioner.


Caranya, pertama nyalakan sepeda motor dalam kondisi mesin langsam, lalu putar baut angin searah jarum jam hingga mentok, sampai mesin terdengar brebet atau mau mati. Tetapi, akali dengan memutar tuas gas agar mesin tidak mati, kemudian putar baut angin tadi berlawanan arah jaruh jam ( ke kiri ) dengan pelan-pelan, dan cari putaran yang paling tinggi/sampai mesin menjerit.  Terakhir, turunkan ke putaran stasioner sesuai keinginan.

 



naskah : bima indiyanto
editor : punk

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER