Persoalannya, mesin injeksi suhu produktifnya berada di 80 derajat, untuk itu dibutuhkan busi panas, agar singkat ke pencapaian suhu kerja mesin yang dimaksudkan tadi. Dengan demikian, jangan sampai keliru saat pemakaian jenis busi.
"Dipastikan power menurun dan akselerasi berat, "tegas Saiful chief mekaniknya Suzuki Urip Sumaharjo di kawasan Jl. Suzuki Urip Sumaharjo, Surabaya.
Dengan begitu, konsumsi bahan bakar jadi boros. Sebab, kondisi akselerasi berat, rider jadi pingin membuka handgrip lebih lebar. Untuk menghindari problem ini, berikut perbedaannya : Kalau Busi NGK R CPR 7, konsumsi Nex, Adress dan Shooter, menganut busi jenis panas. Sehingga busi yang dibandrol Rp. 16 ribu ini, lebih sip ketika diterapkan di bebek, seperti Shogun 110 dan 125 yang berlum Fi. Pemakaian metropolis dan proses start di pagi hari jadi mudah.
Sedang busi kode MR 8E9, spesial diperuntukkan buat Satria F150 Fi dan GSX 150S - R. Busi yang dipakai termasuk jenis dingin, sebagai regulator tipikal mesin yang cenderung memiliki perbandingan kompresi tinggi dan RPM tinggi ciri khas pemakaiannya. Untuk harganya Rp. 20 ribu.
Nah, kalau busi CR 8E untuk Satria F 150 karbu dan Thunder 125, termasuk jenis busi dingin, harganya Rp. 16 ribu. Ketika dipakai cenderung menu metropolis ada baiknya memakai busi jenis NGK R CPR 7, milik Nex. Paling top ada busi Denso U22 ESR-N, spesial diaplikasi Inazuma.
Bahan beda, sebab lebih tahan terhadap panas. Ciri khasnya, ujung diode pasangan elektroda lebih tenggelam. Cuman, harganya relatif lebih mahal di Rp. 43 ribu. "Sipnya, busi jenis ini aplikatif saat diaplikasi buat touring atau pemakaian yang identik dengan jarak tempuh jauh, "datail Saiful. l pid
CARA BENAR MEMILIH BUSI : AWAS SALAH !!!

PERHATIAN buat pemilik bebek, sport dan skutik Suzuki, terkait penggantian busi. Pasalnya, varian busi Suzuki banyak persamaan. Terutama, milik varian Suzuki yang sudah mengusung Fi, perhatikan detail pemakaian jenis businya.