Abdul Ajid Crosser MX2 Junior A, Palu : MENDALAMI ILMU MOTOCROSS DEMI KOTA PALU

 

Abdul Ajid Crosser MX2 Junior A, Palu. Matangkan ilmu motocross di Darul Ulum Agung MX Training, Gadang, Malang & obsesi angkat popularitas kota Palu.

 

Demi mengejar prestasi di dunia motocross hingga menuju puncak karier, bocah kelahiran Palu 1 Februari 02 itu, bela-belain terbang ke Malang. Tepatnya ke padepokan Darul Ulum Agung MX Training, Gadang, Malang yang dominan mencetak crosser-crosser potensial tanah air.

 

Ada obsesi dan keinginan keras yang menjadi latar belakang Ajid memperdalam ilmu motocross. “Suatu saat Palu memiliki crosser potensial yang akan membawa nama Indonesia di kancah dunia, ”semangat Ajid. Bahkan keinginan keras, untuk menyemarakkan motocross di Palu, juga menjadi cita-cita putra ke tiga dari pasangan H. Nasrudin dan Hj. Upriyani itu.

 

Ajid sengaja dikader menjadi crosser berprestasi oleh H. Nasrudin abah Ajid, sehubungan dengan project percontohan sosok crosser bertalenta. Minimal gaung kota Palu mampu tersiar lewat prestasi Ajid. Sekaligus, sebagai penebar influenz ke remaja seumuran Ajid di kota Palu.  

 

Konteks demikian yang makin mengemuka, bahwasanya H. Nasrudin juga memiliki keinginan kuat untuk menciptakan trade mark Palu, sebagai kota yang siap menjadi tuan rumah motocross tingkat dunia. Sekaligus sebagai media mengenalkan eksotis-nya alam Palu dengan berbagai kekayaan alam-nya.

 

Semangat dan keinginan keras ini pula, yang kian memacu Ajid menjaga keseriusannya dalam berlatih dan berusaha konsisten menjadi champion di setiap laga. Sipnya, saat mendalami ilmu motocross, sesuai dengan tradisi ajaran Darul Ulum Agung MX yang mengedepankan agama dan aklak, prestasi Ajid kian meroket. Juga menciptakan  sosok crosser yang karismatik, santun dan memiliki wawasan ilmu aklak yang lebih luas. Berikut hasil wawancara dengan Ajid, di padepokan Darul Ulum Agung MX, Gadang, Malang.

 

 

 

Ajid in action saat laga di kejurprov MX-GTX Prigi 2019. Rileks dan berusaha serba terkontrol.   

 

Selamat sore Ajid, apa saja sih aktifitas selama menimba ilmu di DUA MX Training, Malang ?

 

Pagi sekolah, sore mengaji, malam belajar, istirahat dan pastinya setiap hari sholat 5 waktu. Tapi di hari tertentu, jam sekolah dan jam mengaji menyesuaikan dengan jadwal latihan skill di sirkuit yang ada di belakang pondok Darul Ulum. Selain skill, kadang juga ada latihan fisik dan pembekalan teori yang disampaikan om yusuf Irawan.

 

Ajid & murid Darul Ulum Agung MX Training. Lagi melatih otot trisep dan otot deltoid bahu belakang sebagai bekal laga di motocross.

 

Lantas, jadwal hari ini Ajid lagi latihan apa ?

 

Lagi jadwal training fisik om dengan murid-murid DUA MX Training. Untuk melatih otot trisep dan otot deltoid bahu belakang, biar kuat menahan vibra kuda besi dan ringan mengendalikan saat trek berlumpur. Setelah itu berlanjut sirkuit training, untuk melatih kelincahan, sigap dan responsive, sebagai sikap sesuai dengan kondisi lintasan sekitar. Oh ya, untuk latihan fisik sekarang dilatih om Zainal Abidin yang juga instruktur fitness Chatarina, Malang.

 

 

Dengan rutinitas yang padat seperti ini, bagaimana Ajid menyikapi setiap hari untuk bisa hidup serba tertib, disiplin dan juga teratur ? Lantas apa outputnya dengan motocross ?

 

Rutinitas ini saya nilai bagian dari proses untuk lebih mengerti, memahami ilmu agama dan motocross. Dan tradisi sehari-hari yang serba disiplin dan teratur ini, yang mampu saya jadikan sebagai pondasi untuk memperdalam ilmu motocross.

 

Ilustrasinya, ketika sudah memiliki tradisi disiplin otomatis rasa tanggung jawab itu muncul. Outputnya, saat mendapat ajaran ilmu motocross  baru, tanggung jawab untuk mengembangkan, seakan terprogam secara otomatis. Ada semacam insiatif dan kemauan keras yang muncul. Tapi, semua itu ada proses-nya om dan tak bisa spontanitas.    

 

Ajid, H. Nasrudin & Pit Crew. Saat on fire laga di special engine 85 cc.

 

Kabarnya, penjenjangan yang Ajid lalui terbilang singkat dan terkesan terjadi percepatan ? apa alasan yang mendasarinya ?

 

Saat mengawali karier di motocross terhitung di tahun 2015, masuk di DUA MX Training dan termasuk menimba ilmu di SMP Darul Ulum. Pertama adaptasi dan mengenal balap, turun di kelas 65 cc. Tak sampai akhir tahun 2015, berganti 85 cc, alasan postur yang makin tinggi om dan lebih proposional naik 85 cc.

 

Sampai tengah tahun 2017, sudah belajar naik special engine 250 cc. Itu juga hasil komunikasi dengan om Yusuf dan saya dinyatakan mampu naik special engine 250 cc dan dimasukan di kategori Junior A.  Kategori ini, juga berdasar dari penjenjangan crosser yang telah melalui kelas special engine 85 cc dan maksimal usia-nya 17 tahun.

 

Jadi, di tahun ini saya terakhir laga di kelas MX2 Junior A dan 2020 dipastikan naik MX2 Grade A. Saya pribadi, ada keinginan saat di puncak penjenjangan ini, masih berada di usia yang relatif belia om. Sebab, disini pula saya ingin menikmati karier balap lebih lama.

 

 

Di tahap penjenjangan MX2 Junior A, so pasti kompetisi begitu sengit dan makin sulit membedakan istilah teman dan lawan. Apa saja persiapan Ajid untuk menghadapinya, terlebih saat skala nasional ?

 

Istiqomah dan menjaga semangat belajar motocross om, saya yakin semua crosser yang berada di jenjang ini berusaha menjadi champion. Tapi, sekali lagi saya lebih menikmati prosesnya. Setiap ramadhan pasti ada lebaran, demikian saya rutin latihan dan saya yakin nanti pasti dapat award-nya. Saya lebih suka-nya lagi, di Darul Ulum Agung MX Training, selalu up to date soal pemberian materi dan ilmu training-nya. Prinsipnya kita siap berada di level yang kita hadapi.

 

Keluarga besar Darul Ulum Agung MX Training. Semua seperti saudara & berlatih didasari dengan ilmu agama.  

 

Selama 4 tahun mengimplementasikan hasil pembekalan ilmu balap motocross yang diajarkan segenap jajaran instruktur Darul Ulum MX Training, apa saja sih efek signifikan yang Ajid rasakan sebagai seorang crosser ?

 

Semuanya terpola lebih santun, semua teman terpandang seperti saudara, semua lebih damai dan tentram. Hampir tak mengenal emosi, apalagi semua yang ada di Darul Ulum Agung MX Training, sudah seperti saudara. Suasana rileks dalam kehidupan sehari-hari sampai saat balap, jadi lebih terbiasa rileks.

 

Dari situ pula, olah nafas teratur, pemilihan racing line, hingga menerima pressure lawan, sikap saya saat menghadapinya seakan terprogram dengan rileks. Saya jadi sepakat dengan Gus Mujib Mustain guru besar Darul Ulum sekaligus owner Darul Ulum Agung MX, Gadang, Malang yang menanamkan moto, “Konco Sewu Kurang - Musuh Siji Kakean”.

 

 

Kelak ketika Ajid dinyatakan lulus dengan segala hal yang berkaitan dengan Darul Ulum Agung MX dan sukses menjadi jawara, apa sih yang Ajid cita-citakan dari hasil proses semua ini ?

 

Bali punya Diva Ismayana, Jogja ada Aldi Lazaroni, Jatim nongol dengan Izal labiba, kira-kira nama saya yang ingin sekali muncul, ketika ada orang bertanya siapa sih crosser potensial asal Palu. Dan saya ingin sekali kota Palu, intensitasnya dibuat lebih sering menjadi tuan rumah motocross. Selebihnya, saya akan mengamalkan pelajaran selama menimba ilmu di Darul Ulum Agung MX Training, terpenting kota Palu bisa semarak dengan motocross. Bisnis lain yang kadang jadi pembicaraan dengan abah, soal MX Shop dan bisnis otomotif lainnya.   

 

 

Bio Data

Nama : Abdul AJid

Tempat & tanggal lahir : Palu, 1 Februari 02

Pendidikan

SD Inpres Tanah Modindi, Palu

SMP Darul Ulum, Gadang, Malang

SMA Darul Ulum, Gadang, Malang

Orang tua : H. Nasrudin & Hj. Upriyani

Kakak : Hj. Suci Ramadhani & Hj. Yunita

Prestasi :

Kratingdaeng Supercrosser 2018 Juara 3 Junior B

Kejurnas 2018 Juara 3 Junior B

 

 

 

 

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER