OTO Tips

APLIKASI LENGAN AYUN GSX 1000 DI CBR 250 RR

APLIKASI LENGAN AYUN GSX 1000 DI CBR 250 RRMEMANG MENJADI momen yang pas untuk beradu inovasi modifikasi CBR 250RR, terkait dengan masih minimnya option part aftermarket konsumsi CBR 250RR. Paling gress, Etus mekaniknya rumah modifikasi SMM di kawasan Jl. Ngagel Rejo Kidul, Surabaya, mulai mencangkok lengan ayun GSX 1000 di CBR 250RR.

APLIKASI LENGAN AYUN GSX 1000 DI CBR 250 RRMEMANG MENJADI momen yang pas untuk beradu inovasi modifikasi CBR 250RR, terkait dengan masih minimnya option part aftermarket konsumsi CBR 250RR. Paling gress, Etus mekaniknya rumah modifikasi SMM di kawasan Jl. Ngagel Rejo Kidul, Surabaya, mulai mencangkok lengan ayun GSX 1000 di CBR 250RR.


{jathumbnail off}
Sipnya, desain lengan ayun GSX 250RR dilengkapi upper link, dipastikan membuat tongkrongan kaki belakang tampil lebih sporty. Kalau meninjau spesifikasi lebar lengan ayun GSX 1000 yang terhitung 23,2 mm, ketika dibandingkan lebar sisi rangka CBR 250RR yang terhitung 23,4 mm, maka dipastikan hasilnya lebih presisi dan simetris.

Cuman, bedanya poros lengan ayun CBR 250RR 15 mm, sedang lubang poros lengan ayun GSX 1000 22,5 mm. Pada bagian ini Etus menyiasatinya dengan menambahkan bushing dengan ketebalan 3,75 mm di dalam bushing, dengan sistem press. Untuk mendapatkan diameter poros lengan ayun 15 mm.

Sisi lain, rombakan juga terjadi pada conrod perangkat unitrack atau monocross. Itu juga atas pertimbangan posisi pangkon monosok bawah. Bisa juga, posisi pangkon bawahnya ditambahkan adaptor, untuk mengembalikan posisi pangkon monosok bawah seperti orsinya.

"Dengan cara itu, kontruksi monocross jadi tak ada perubahan, "urai Etus. | tim

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER