MENYEMARAKAN trend retro modify, workshop berpataka Wander Machine from Poncol, Pondok Bambu, Jakarta menunjukan eksistensinya bareng sebiji maskot Thunder 250 milik Dedi Sutradi yang macho dikemas cafe racer.
{jathumbnail off}
Baginya, konsep klasik yang kini digandrungi modilover seantero negeri menjadi influens menarik buat yang demen tampil beda ditengah kemeriahan virus modifikasi modern.
“Sebuah project keren yang sayang untuk dilewatkan bang,”buka builder. Teknik penggal frame belakang beberapa centi menjadi pembuka ritual doi demi mencetak seater anyar bermaterial kulit yang dimaksikan ekor khas bejekan balap tempo dulu.
Di depan, nangkring empang bahan bakar made in sorangan yang nyetrik berlapis plat bertato grafir sebagai identitas retrois ditengah guyuran gray colour beradonan cat and clear Spieshecker. Selain diperkuat stang jepit semi merunduk dibarengi variasi handgrip, desain kedok lampunya ogah tampil monoton.
“Sengaja gua permak mini square fairing untuk membuatnya cool bin angker kala dibejek maupun showbike di hajatan kontes,”alesnya.
Menyempurnakan bejekannya, sektor undercarriage giliran dipermak bohai. Style bobber pun jadi pakem Dedi saat merangsekan penindas aspal Bridgestone Temporary Use 400-16 di setiap pelek kaleng kelir hitam pilihannya.
Selain macho kelar menanggalkan spatboar bawaan pabrik, ajrutan depan wajib dicustomized model ulir, diikuti big suspensi belakang serta finishing double knalpot custom yang ready nge blar di jalanan ibukota. | Don
