Arif & tim drag Explorer Indonesia DKMS Racing Team, Malang. Berkesinambungan memberi motivasi untuk mengejar prestasi & kepercayaan.
Apa kabar, selamat malam mas Arif, bisa dijelaskan apa latar belakang kembalinya mas Arif di even kompetis drag bike. Padahal sebelumnya nama Perisai lebih dulu tenar, apa alasan mendasar come back-nya mas Arif di drag bike ?
Nama Kepanjen sebagai basecamp kita agar terus berkiprah di dunia otomotif mungkin yang bisa menjadi latar belakang. Di even kompetisi bisa meramaikan saja saya bangga. Ditambah lagi hasil improve Doni tuner tim yang terus mengembangkan fungsi dan peranan profil tim untuk merubah pola pikir remaja Kepanjen, agar sadar dan laga di even resmi, saya malah bangganya luar biasa. Saya disini cuman memberi kesempatan orang-orang potensi di otomotif ini bisa lebih terangkat bersama Kepanjen. Kalau ditanya saya mengapa beralih ke drag bike ? saya berusaha mengikuti yang lagi jalan berkembang dan rasional kompetisinya. Drag bike saya memandangnya kompetisi 1000 umat, yang memang masih hadir dari masyarakat racing, oleh masyarakat racing dan untuk masyarakat racing. Ya inilah racing yang sebenarnya, pure skill dan attitude yang jadi prioritas. Kalau bicara perkembangan teknologi, justru banyak pesan marketing yang tersampaikan. Oh ya untuk nama tim sekarang Explorer Indonesia DKMS Racing Team, Malang.
Ketika meninjau koleksi kendaraan roda empat, roda tiga dan roda dua, anda terkesan begitu idealis ada kesan nyentrik yang luar biasa. Seperti Defender dan Piaggio M3 diantara puluhan kendaraan koleksi anda, sebenarnya apa filosofi dan makna yang terpendam ?
Remaja milenial sekarang menyebutnya out of the box, sejak dulu memang saya dikenal memiliki selera tinggi, tapi spesial di otomotif loh. Sebab, dipicu dari penasaran banyak fase perjalanan teknologi otomotif yang sebenarnya kita tertinggal dan belum tersampaikan oleh produk yang ada di tanah air. Disini saya berusaha mengapresiasi spesial produk yang teknologinya luar biasa. Dengan begitu, saya bisa merasakan dengan teknologi yang tinggi tadi, lebih memudahkan dalam pemakaian. Hanya saja tetap membutuhkan SDM yang kompeten di dalamnya untuk maintenance. Filosofi yang pas, mungkin dengan spesial produk tadi sebenarnya ilmu pengetahuan akan otomotif itu tak ada habisnya. Dan sebagai person mania otomotif itu tak bisa sombong, tapi harus balans, sebab diatas 1000 cc masih ada 1500 cc. Mungkin makna itu yang bisa saya ambil sebagai hikmahnya.
Arif & Kane Resto Kepanjen, Malang. Manfaatkan fenomena remaja milenial yang suka kongkow & mendatang akan dikoneksikan dengan lalu lintas travel Jawa - Bali.
Kalau bisnis transportasi segmen tour and travel ini, sebenarnya bagian dari rangkaian bisnis anda yang ke berapa ?
Paling lama perkebunan, kemudian saya mencoba mengkreatifi fenomena remaja milenial yang suka kongkow di resto, dengan membuka Kane Resto, Kepanjen, Malang. Membidik segmen putih abu-abu sampai berdasi. Dan sekarang lagi intens mengembangkan bisnis transportasi di segmen tour and travel, yang telah saya rintis 11 tahun yang lalu. Kalau orang tionghoa menyebutnya hoky-nya ada di aspek bisnis yang berunsur besi. Sebab, dengan otomotif ini selalu ada saja mediasinya untuk kembali dan dihadapkan mainan otomotif.
Kalau bisnis tour and travel yang anda geluti saat ini, bagian dari side job atau main job ? Apa modal awal mas Arif, sehingga anda terlihat begitu enjoy dan menikmati bisnis transportasi segmen baru ini ?
Main job dan side job saya usahakan fleksibel, sebab disini ada musimnya. Segmen apa yang lagi baik itu akan saya maksimalkan dan mana yang turun akan saya gairahkan. Dan sori tak bermaksud sombong, putera asli Malang itu karakternya humble, lumer dan stylish. Itu mengapa orang pribumi Malang, sejatinya banyak teman. Apalagi ketika pernah mengendalikan bisnis dan membangun kolega lama, pasti networking lebih luas. Belum lagi, jaringan komunitas otomotif yang pernah saya ikuti. Hal ini pula yang kemudian menjadi energy positif ke pribadi saya, tentu dengan restu ibu Weny istri saya, untuk all out ke bisnis baru ini. Sebagian ilmu bisnis saat bermain cengkeh juga saya usung disini.
Arif & keluarga. Setia mensuport bisnis baru transportasi segmen tour and travel di Malang & optimis menguasai market Malang Selatan.
Di bisnis tour and travel meskipun sudah berlangsung sejak 8 tahun, pastinya ada yang lebih dulu mengawali. Lantas, bagaimana strategi anda untuk merebut market kue, agar Explore Indonesia yang mas Arif kelola tetap mendapat kue yang proposional ?
Lebih detailnya, ada beberapa metodhe yang kembali saya tonjolkan di bisnis tour and travel ini. Seperti komunikasi interpersonal, public speaking, detail oriented, cermat menganalisa, kreatif - inovatif, persuasive - negosiatif dan menjaga team work yang solid dengan karyawan. Jadi, semua serba terukur dan ada toleransi fleksibel. Terpenting dari konsep ilmu dan strategi di atas, diferensiasi tetap harus berjalan. Alasan itu pula, destinasi yang sempat menjadi trek off road adventure hobi lama saya, seperti daerah Lenggok Sono, Malang Selatang, kembali saya kaji dan pelajari. Sebab, wisatawan asing dari Eropa rata-rata sangat senang ketika dikenalkan dengan destinasi yang benar-benar dan masih virgin. Selain itu, driver yang kita pakai pilihan dan telah teruji menghajar trek luar pulau. Dan terus saya up grade skillnya dalam pelatihan safety driving. Untuk menyelaraskan dengan moto kita yaitu, U Can Go Fast I Can Go Anywhere.
Dari berbagai variabel bisnis tour and travel yang ada di tanah air, tipe bisnis tour and travel yang mas Arif jalankan saat ini termasuk, tipe mana ? seberapa besar peluangnya ?
Lebih tepatnya tour and travel segmen premium car. Mengapa ? logaritma segmen yang bisa dibidik lebih luas. Sinerginya juga kuat ketika dikaitkan dengan masa dan musim pariwisata. Logika sederhananya, semua wisatawan baik domestic maupun asing, selalu ada keinginan mendapat service yang memuaskan, apalagi saat membawa keluarga kesayangan, teman jauh, ada prestige yang tetap dicari. Pertama segmen orang penasaran yang ingin mendapatkan pelayanan premium, kedua wisatawan asing yang familiarnya hanya dengan armada premium. Kemudian peluang masuk ke even bergengsi, usaha tour and travel yang saya kelola ini tetap diperhitungkan. Misalkan even organizer saat menggelar konser dan mendatangkan artis ibukota atau dunia, kita bisa masuk. Bahkan, saat acara Pertemuan IMF - World Bank di Bali 2018 silam, Explorer Indonesia terpilih dan dipercaya urusan transportasi untuk mengawal tamu-tamu dari seluruh dunia. Jadi, bicara peluang tetap besar, tapi konsekuensinya kita juga harus action.
Berapa total armada Explorer Indonesia yang anda miliki saat ini ?
Sesuai dengan tipe tour and travel yang saya kelola di segmen premium, untuk armada pastinya juga saya siapkan yang premium. Saya sediakan Toyota All New Hiace, Toyota All New Alphard dan Honda All New Odyssey. Juga ada beberapa unit 4 x 4, ketika ada request untuk wisatawan domestic atau asing yang ingin cross country menelisik pedesaan dan pegunungan Malang.
Formasi Explore Indonesia DKMS Racing Team, Malang. Masih diperkuat formasi lama saat laga di road race & implementasikan solidnya team work untuk mengukir prestasi.
Lantas hubunganya apa mas Arif, antara Tour and travel dengan drag bike bagi anda ?
Saat laga di drag bike, butuh solidnya team work antara rider, tuner, pit crew dan manajer, agar bisa menebas catatan waktu yang tepat dan singkat, untuk mendulang prestasi. Demikian pula tour and travel, ketepatan waktu menjadi hal yang mutlak menjadi nilai jual, tapi harus ditunjang dengan team work yang solid. Bedanya, kalau di drag bike dapat prestasi trophy dan angpau, tapi di bisnis tour and travel hal demikian hanya sebatas untuk membangun kepercayaan konsumen ke usaha tour and travel yang kita kelola. Tapi, mindset demikian ini sebenarnya dasar, tapi impactnya luar biasa, terkait dengan usaha jasa layanan. Terpenting lagi, lewat drag bike, saya ada keinginan kuat untuk menggalakkan sport tourism yang sebenarnya juga menjadi tugas penyedia jasa transportasi. Mengingat, sport tourism lagi menjadi trend alternatif wisatawan yang datang ke Malang.