"Tahun ini kita ingin menggairahkan balap motor dengan support ke Matapanah 2 Stroke berupa fresh money untuk juara umum setiap event sebesar Rp 10 juta," ujar Anjar, owner Maharani.
Dari total 289 starter, persaingan bebek 4 tak 130cc menjadi salah satu yg paling nampak kental. Tipikal trek high speed menjadikan tuner saling beradu kreativitas.
Team Tarpan Racing yang ditukangi tunner Doni Bule mampu membawa Ferry S Mumu melesat juara 1 bebek 4 tak 130 cc. Dijejali CDI Vortex dan berbahan bakar VP, mesin Yamaha Jupiter seakan tak ada lawan.
"2025 dengan modal alat dynotest team Tarpan Racing fokus di event besar dengan senjata Jupiter 5TP dan MX King yang masih dirahasiakan," bisik Faizal, owner team Tarpan Racing yang masih merahasiakan konsep nya.
Sedangkan team Mbah Wo Racing Family New CMRT Blitar yang finish diburutan ke tiga bebek 4 tak 130cc tampil memukau meskipun hasil kualifikasi waktu kurang memuaskan.
"Bersyukur finish di urutan ke tiga meskipun mesin "meminum" BBM Pertamax Turbo loo," ungkap Arnold sang tuner Mbah Wo Racing Family New CMRT.
Di kelas bebek 2 tak open, racer M Afin asal Lumajang mampu menjadi yang tercepat. Diatas motor F1ZR yang disuntik karburator standar yang dijejali main jet 230 dan pilot jet 45 , team Madura Black Salt korekan Amri asal Sampang mampu meninggalkan lawannya.
"Tahun ini team Madura Black Salt akan fokus di MCR di kelas 2 tak," ujar Nurul owner team Madura Black Salt.
Sedangkan di kelas Beginner, racer Agam yang juga jebolan Astra Honda Racing School sukses meraih podium juara.
Di atas motor Supra GTR V2 yang disuntik injector Honda CB150 old dan ECU Juken, team Honda Daya Jayadi Pirelli Racing Team Gazlor Tebu Manis mampu melesat.
"Ini repair mesin lama karena regulasi saat ini limiter Honda pake patokan 11 ribu rpm dan wajib memakai ECU UMA ato BRT," ungkap Dimas Gazlor, tuner yang bermarkas di desa Panjerejo Rejotangan Tulungagung.
Chand.
