Jadi kejutan, animo peserta pun sungguh di luar dugaan. Terdata tembus dari 4.400 rider nusantara mengikuti ajang nrabas bergengsi ini. Bukan hanya rider lokal Jatim saja, namun beberapa berasal dari luar Jatim. Sebut saja perwaklian dari pulau Kalimantan, Sumatera, Bali, Lombok dan adventure enthusiams. Semua tidak lepas dari kerja keras penyelenggara yakni jajaran Polres Blitar yang dikomandoi AKBP Budi Hermanto SIK, sehingga ramuan eventnya bisa jadi magnet penyedot euforia peserta dan pengunjung disempurnakan berdasarkan event-event sebelumnya.

Seven Bhayangkara Adventure ini tidak hanya soal nguntir gas motor trail di medan offroad saja. Namun menjadi ajang kepedulian sosial kepada masyarakat dan lingkungan sekitar jalur yang dilewati. “Kami peduli, kami tangani khususnya keluhan masyarakat ketika ada suatu event adventure. Biasanya ada kebun yang tidak sengaja dilewati, di situ keluhan tersebut kami tangani secepat mungkin,“ bilang AKBP Budi Hermanto.
Memang tidak dipungkiri hal tersebut lumrah terjadi mengingat beberapa titik jalur akan terjadi penumpukan massa. Di situ tidak bisa dielakkan rider tersebut akan bergeser jalur yang tidak semestinya. Namun hal seperti ini tidak jadi soal ketika penanganan cepat tanggap terealisasi dengan baik.

Selain itu, menciptakan rasa peduli dan memahami masyarakat menjadi kunci sukses event ini, contoh real nya penanaman pohon di berbagai lokasi di Blitar. Hal ini menjadi arahan Kapolri Januari silam. “Dalam hal ini kami realisasikan sesuai kebutuhan atau permintaan warga setempat. Ada yang menginginkan pohon macam buah-buahan atau apa akan coba kami realisasi,” tambah AKBP Budi Hermanto. Dengan begitu, fenomena trabasan atau adventure benar-benar tidak hanya menyalurkan hobi dan kompetisi, tetapi juga mengajak rider atau peserta untuk peduli, terutama dengan lingkungan sekitar yang terdampak pelaksanaan event
naskah/foto : nda