Praktis saat makin bertambahnya bikers yang doyan kecepatan di 2019, gayung bersambut, dibuka pula kelas big bike. Fantastisnya, total starter di kelas big bike kali ini tembus 80. Mereka rata-rata bukan pembalap, melainkan para bikers yang ingin tampil sebagai bentuk aktualisasi diri penyuka kecepatan. Hikmahnya, komunitas yang bangga disebut sebagai Herex Elite ini tak lagi bingung untuk beradu kecepatan di jalan raya. Aplaus dulu dong buat SDC dan Wismilak, yang secara tak langsung turut campaign safety riding !
![](/images/stories/foto/otorace/otorace/1216/2018-sdc-herex-3.png)
Sipnya, karapan Herex Elite sukses mengubah atmosfir even karapan resmi di tanah air, lebih refresh dan atraktif. Satu hal lagi, ketika dikaji dari segmen pembalapnya yang berlaga, bisa jadi karapan Herex Elite bisa menjadi alternatif even balap di tanah air. Rencana mendatang, kita coba untuk menggelar karapan Herex Elite Openchampionship, kalau memang sudah memenuhi quota.
Dan untuk melengkapi rangkaian karapan Herex Elite 2019 ini, saya pribadi ingin mensosialisasi kelas 600 cc, yang dominan lebih banyak pemiliknya. "Sekaligus untuk mempertegas limit batasan cc big bike yang dilombakan nanti, "tegas Qibot yang menunggang ZX 10R dan sukses menebas best time 6.895 di kelas 1400 cc.
Dan kabar baiknya, bikers penunggang big bike 600 cc yang sudah dikonfirmasi, banyak yang mengamini tanda setuju. Kemungkinan, komunitas Herex Elite dan pentolan SDC dalam waktu dekat ini akan merapat ke Pemprov IMI, untuk mencoba bersama, mensepakati membukukan aturan dan menuangkannya ke dalam buku aturan lomba.
![](/images/stories/foto/otorace/otorace/1216/2018-sdc-herex-2.png)
Point utamanya, kelak ada undangan karapan big bike dari luar negeri atau di tanah air seperti Jabar yang lagi intens digelar karapan big bike, Jatim sudah siap berlaga. "Sekalipun, saat ditunjuk sebagai tuan rumah, minimal pembalap Indonesia ada persiapan, "optimis Qibot. Sebab, saya ulang lagi, ingat dan catat ya, bakat dan potensi bikers penunggang big bike, untuk menjadi pembalap cukup banyak dan luar biasa. "Dan kesepakatan dipakainya nama komunitas Herex Elite ini, semata untuk menunjukkan ke daerah luar bahwa Herex Elite itu lahir dan berkembang dari Jatim, "kompak Boy dan Qibot.
Fenomena rider senior dihajar pemula juga terjadi di kelas sport 2 tak 155 cc rangka standar. Pembandingnya, kalau Erwin Sredex mampu menembus 7,331 detik, sebaliknya Arya Saputra rider pemula di kelas yang sama mampu mengukir 7,311. Kuat sebagai indikasi, bahwa rider Jatim makin agresif dalam pengembangan skill. Serta kembali hadirnya inovasi korekan terbaru pada basis kuda besi di kelas ini. Sebagai catatan ya, Ninja 150 pacuan Arya Saputra yang memperkuat Baja Beton HBD 66 Racing Team, murni hasil korekan Bowo P5Boer Jombang.
naskah/foto : pid