Produk busi asal Jepang ini pun diklaim mempunyai perbedaan dengan merek lain. Diko Oktaviano selaku technical Support PT NGK Busi Indonesia menyebut, setidaknya ada tiga aspek yang membedakan busi NGK dengan merek yang lain seperti Fitur, yang kedua logam mulia dan ketiga proses manufaktur.
"Hal inilah yang menjadi keunggulan produk NGK Busi dibandingkan dengan kompetitior lain sehingga dipercaya menjadi busi OEM beberapa pabrikan otomotif ternama di dunia," jelas Diko, saat ditemui dalamCoaching Clinic Session beberapa waktu lalu.
Pembeda Dengan Busi Lain :
NGK tersedia dalam beberapa varian busi. Mulai dari tipe standar sampai varian upgrade dengan fitur yang lebih baik. Beberapa fitur yang menjadi pembeda antara lain bentuk Ground Electrode, Center Electrode dan pemilihan material Logan Mulia pada masing-masing lini produk.
Diko menjelaskan, pada model Ground Electrode, busi NGK memiliki beragam jenis pada seri precious metalnya seperti Trapezoid, Tapered, D-Shape dan beragam tipe Ground Electrode lainnya pada model-model khusus di busi Racing Competition dan Laser Series. Sementara itu, pada Center Electrode, digunakan beragam material logan mulia untuk meningkatkan performa dan usia pakai busi.
Logam Mulia :
Jika membandingkannya dengan busi lain, dalam penggunaan logam mulia, beberapa varian busi NGK dengan spesifikasi tertinggi seperti Laser Iridium menggunakan teknologi logam mulia ganda pada Ground Electrode dan Center Electrode-nya.
Dia mencontohkan, pada busi MotoDX digunakan kombinasi logam mulia Iridium dan ruthenium pada Center Electrode-nya yang dilengkapi dengan bentuk Ground Elektroda "D Shape” sehingga mampu menyempurnakan pembakaran. Beberapa material logam mulia yang pernah dipakai oleh Bust NGK adalah Platinum, Iridium serta Ruthenium.
Serbuk Khusus :
Busi NGK menggunakan serbuk khusus (Sealing Powder) yang berfungsi sebagai penguat struktur bentuk busi serta menahan kebocoran gas yang muncul dari ruang bakar. Tak hanya itu, fitur lain yang digunakan pada busi NGK adalan variasi material bahan terutama logam mulia yang mampu menghantarkan listrik dengan baik serta memperpanjang usia pakai busi.
“Di sisi lain, budi NGK tidak memilih material AG (Argentum/silver), karena material tersebut mempunyai titik leleh yang rendah sehingga membuat umur pakai busi menjadi lebih singkat, meskipun memiliki daya hantar listrik yang baik," tutup dia.
Naskah / Foto : Masdon