Langkah ini dianggap sebagai langkah terbaik yang dilakukan oleh NETA untuk membangkitkan pasar otomotif Indonesia. Yusuf Anshori selaku Marketing Direktur PT Neta Auto Indonesia, pada moment Neta Media Iftar sore tadi mengatakan, “Dipastikan akan ada beberapa produk model SUV yang siap kami perkenalkan pada tahun ini di event PEVS serta GIIAS.”
Selain itu, Fajrul Ilhami selaku Director of Product Government Relation and External Affairs Neta Auto Indonesia menyampaikan jika agar harga mobil NETA lebih kompetitif di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk siap memproduksi kendaraan NETA di Indonesia. “Sekarang sudah banyak brand China menghadirkan mobil listrik, karenanya kami akan berupaya untuk bisa lebih kompetitif lagi. NETA akan berusaha langsung mendapatkan insentif untuk melakukan produksi lokal dengan TKDN 40%,” paparnya.
Dikatakannya juga bahwa salah satu yang harus dilakukan adalah local asembley dan battery, namun masih terbatas jadi belum mencapai lebih dari 40 persen. Pabrik ini dipastikan akan mampu memproduksi sebanyak 27.000 unit mobil sehingga membantu NETA untuk booster kendaraan yang akan dipasarkan di Indonesia. Kuartal kedua pada bulan Mei akan mulai berproduksi dan pastinya akan ada model selanjutnya.
NETA yang telah diperkenalkan pada Agustus 2023 bareng varian Neta V, sudah membuktikan pejualan yang lebih dari 250 unit dan sudah sampai di tangan konsumen di Indonesia. Sebagai informasi, pasar otomotif di Indonesia telah disesaki oleh pabrikan asal China khususnya pada segmen mobil listrik, diantaranya Wuling, DFSK, MG, Chery, GWM, BYD dan yang terbaru GAC Aion.
Naskah / Foto : Masdon