Namun tidak berhenti disitu, Minggu kemarin (02/11) acara dilanjutkan dengan kontes modifikasi. Sebagai wujud dedikasi didunia modifikasi yang telah sekian lama juga ditekuninya. Hal ini juga merujuk banyaknya request dari kerabat pencinta modifikasi yang ingin diwadahi.

“Banyak permintaan untuk mengadakan kontes modifikasi. Hal yang bisa dirayakan sekali seumur hidup jadi kami wujudkan dengan memberi apresiasi terbaik untuk bolo-bolo kontestan yang hadir,” buka Dio Pradana.
Mengambil venue di Sanggar Budaya Pare Kediri puluhan motor tampak berjajar bersaing memperebutkan gelar juara. Setidaknya ada 10 kelas dan puluhan kategori meet up yang dibuka pada kontes pernikahan Dio dan Safana (DS) ini.

Kebanyakan memang didominasi oleh pencinta modifikasi area AG Raya yang seakan ingin menunjukkan taring dikota sendiri. Memberikan perlawanan terbaik lewat sentuhan modifikasi berbasis regulasi ditambah sentuhan maksimal.
Sebut saya Ninja SS milik Candra Ragil Putra Group Blitar yang memboyong banyak piala dievent tersebut. Tampil memukau lewat konsep Sunmori yang dijubeli part branded dan kekinian. Konteks itu selain memboyong juara sekaligus mengantarkannya menjadi The King Profesional dikontes tersebut.

Diluar modifikasi, tampak keramahan tersaji dari kedua mempelai. Jamuan istimewa untuk semua yang hadir menandakan bahwa selain jadi tim pengadil selama ini, Dio juga peduli dengan kontestan yang hadir.
Jamuan yang diberikan bahkan berlangsung 2 kali lewat makanan sederhana namun sedap dilahap. Selain itu jajanan khas dan minuman non stop bisa diambil kontestan yang hadir Dalam acara tersebut.

Bahkan salah satu kelas yakni perang ceper tetap dihandel dengan maksimal oleh Dio Pradana. Mulai dari pengukuran ground clearance dengan menggunakan sketmat juga saat timer test jalan.

Acara otocontest dalam perayaan pernikahan ini juga turut diramaikan musik dangdut yang memberi hiburan bagi peserta yang hadir menemani waktu menunggu pengumuman kontes. Samawa buat bro Dio Pradana !!
naskah/foto : tim

