Terkendala Cuaca, Rookie Drag Bike 2025 Kediri Hanya Tuntas Setengah Lomba

OTOTREND.COM – Kejuaraan balap yang digelar di permulaan musim penghujan memang beresiko, yang mengakibatkan kondisi lintasan tidak ideal buat memacu kuda besi balap. Faktor cuaca pun menjadi hal krusial, terjadi di event bertajuk Matapanah Rookie Drag Bike 2025, yang digelar di sirkuit non permanen jalan tembus Bandara Dhoho, Kediri pada weekend silam.

 

Meskipun disemuti sekitar 901 starter, jadwal balap trek lurus yang sedianya berlangsung dari pagi hingga petang mendadak kacau akibat hujan turun di pertengahan hari, yang memaksa penyelenggara memangkas sejumlah kelas lomba.

 

“Sebelum hujan, peserta yang sudah dilepas start sekitar 380 dragster, sisanya belum main sehingga beaya pendaftaran kita kembalikan," ujar Louis Marcel, selaku direktur teknik Matapanah.

 

Memang, kondisi cuaca sebenarnya bisa diprediksi, namun tetap saja membuat rundown lomba menjadi tidak berkesinambungan. Padahal, event ini mendapat animo tinggi, diikuti berbagai team di Jawa Timur dan Jawa Tengah sangat dinantikan oleh pemerhati drag bike Kediri.

 

Team HKRT RDRT Jugalah JRT48 . Dominasi bebek 2 tak sunmoriTeam HKRT RDRT Jugalah JRT48. Dominasi bebek 2 tak sunmori

 

Sebut saja team HKRT RDRT Jugala RF JRT 48, Tunggal Jaya, Sekaranom Group, Rizky Motorsport, Cahaya Belima Trans ABJ , Putra Mandiri unjuk gigi dibeberapa kelas. Dikelas bebek 2 tak 125 sunmori , dragster Tebe sukses meraih podium tercepat diatas motor korekan tunner Dadang Japrong dengan waktu tercepat 8,328 detik disusul dragster Ardia dengan waktu tempuh 8,330 detik.

 

“Ini motor lama yang di repair ulang dan hasilnya alhamdulilah bertengger di podium 1, 4 dan 5," ujar H Toni owner team HKRT RDRT Jugala RF JRT 48.

 

Terkendala cuaca race pun dipangkasTerkendala cuaca race pun dipangkas

 

Tepat memasuki kelas Herex yang dimulai pukul 2 siang, cuaca berubah dari yang sebelumnya panas menjadi hujan disertai angin. Tak pelak beberapa tenda yang berada di sisi lintasan berterbangan hingga merusak beberapa perangkat lunak catatan waktu / timer sebagai alat pencatat waktu.

 

Tak pelak panitia memutuskan untuk menghentikan sisa kompetisi akibat dampak hujan disertai angin. "Tidak bisa dilanjutkan mengingat beberapa perangkat lunak juga terkena air, jadi mohon maap bagi seluruh peserta atas ketidaknyamanan  karena penyebabnya cuaca yang memang di luar dari kehendak kami," ujar Rudi Subagyo, mewakili pihak Matapanah.

 

Ketua KONI kabupaten Kediri bersama pengcab IMI kabupaten Kediri dan team Wijaya KediriKetua KONI kabupaten Kediri bersama pengcab IMI kabupaten Kediri dan team Wijaya Kediri

 

Meskipun begitu ketua KONI Kabupaten Kediri turut memberikan apresiasi positif akan gelaran Rookie Drag Bike yang telah memberikan sarana wadah khusus pembalap liar.

 

“Berharap kedepannya mampu efek positif terutama pembalap liar agar tidak lagi bermain dijalan raya," ujar Hakim Rahmadsyah, ketua KONI Kabupaten Kediri yang turut hadir bersama jajaran pengcab IMI kabupaten Kediri.

 

 

Naskah/foto : cand

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER