Muhamad Fatkul "Baja Beton Randu Mas P5 Boer Racing Team, Jombang" : PILIH MENJADI PENGUSAHA & KEMBANGKAN RACING MENJADI INDUSTRI

 

Fatkul pengusaha muda milenial. Kembangkan racing menjadi industry sebagai peluang  merangsang segmen balap tampil atraktif.

 

Nama Baja Beton Randu Mas P5 Boer Racing Team, Jombang makin tenar. Belakangan ini disebut-sebut F1Z R-nya menjadi momok di setiap laga karapan 201 meter di Jatim. Selain bebek  4 tak tune up 130 cc dan sport 2 tak rangka standar 155 cc.

 

Bahkan nama Baja Beton yang identikd engan Fatkul, sukses menjadi payung rider belia pemula Jatim, untuk mengkilapkan prestasinya, seperti nama rider Andre, Arya dan Deska. Itu lantaran, lajang kelahiran 98 itu mengaku lebih puas membesarkan rider pemula, kalaupun jadi bintang di lintasan, minimal tim yang sempat dibelanya tetap mendapat popularitas.

 

Yang pasti rider pemula, memiliki kemauan keras untuk seting dan semangat menjadi terbaik. Latar belakang pemikiran ini pula, tim yang memiliki basecamp di Mojokrapak, Jombang seakan menjadi aktor berpengaruh sehubungan dengan peta kekuatan rider pemula Jatim. Lantas bagaimana sih perjalanan Fatkul saat menjadi nakhoda-nya ? berikut hasil kutipan wawancaranya.

 

 

Bisa diceritakan awal perjalan saat awal terjun di dunia otomotif ?

 

Dari rasa penasaran sejak duduk di bangku SMP, saya sudah memiliki obsesi terpendam membangun kuda besi karapan. Di jaman-nya tenar dengan sebutan kreto untuk gacoan kuda karapan. Cuman,

misi membangun kreto saat itu juga nggak jelas, asal memiliki motor trondol dengan performa mesin bengis. Untuk mengoreknya, juga ramai-ramai tak ada aturan baku, asal main porting dan poles. Ditambah lagi, maraknya tim karapan dan road race di Jombang saat itu, yang sukses memberi pengaruh ke saya untuk terus ingin berkembang.

 

Fatkul bersama segenap pit crew, pembalap & RC balap. Semangat menjalani proses & perjuangan untuk membentuk SDM dalam sebuah tim besar.

 

Lantas, bagaimana ceritanya hingga membuat tim yang berprestasi seperti saat ini ?

 

Sebenarnya, sejak masuk SMA di 2013 vakum, sebab orang tua ada keinginan untuk menguliahkan saya hingga S1. Hingga di 2015 setelah lulus SMA, saya daftar di beberapa universitas Surabaya dan Malang. Lumayan ribet proses masuknya, hingga memutuskan memilih balik ke Jombang dan dafta ke

STKIP. Sudah masuk dan daftar, tapi lagi-lagi ada rasa jenuh dan akhirnya saya putuskan nggak saya jalani di hari kedua, meskipun sudah lunas biaya masuknya.

Momen ini yang kemudian saya manfaatkan membantu usaha orang tua, sebagai supplier besi kontruksi dan besi profil. Setelah dilihat ada kemauan dan bakat, dibangunlah tambahan gudang komplit dengan display besi kontruksi dan besi profil di seputaran Blimbing, Jombang, hingga saya kelola sampai sekarang.

Dari omset dan networking baru, omset dalam setahun mengalami peningkatan cukup pesat. Sehari tembus hingga Rp. 75 juta – 100 juta. Dari situ pula, keinginan untuk membangun tim karapan lebih serius itu muncul. Tapi, lagi-lagi awalnya melalui proses dan tak Nampak langsung indah. Ada fase belajar dan adaptasi, hingga menemukan formasi family team seperti saat ini, dengan Bowo P5 Boer sebagai tuner, Dian Randumas partner sekaligus mentor tim dan Kapli sebagai kepala pit crew.

 

 

Menarik untuk dibedah, ketika meninjau unsur bisnis yang anda geluti di bidang material besi dan kuda besi karapan. Secara tak langsung ada sinergi yang saling menunjang. Pertanyaannya, adakah rencana jangka panjang membangun sebuah industry yang memanfaatkan bahan baku yang anda kelola sebagai back bone dalam bisnis yang anda jalani ?

 

Memang ada rencana kesana dan saat ini masih tahap penjajakan dan pengenalan. Saya lebih tertarik dengan memproduksi rangka dan lengan ayun kuda besi karapan dan GTX. Hingga, saya mesti menyelam memasuki dunia garuk tanah, dengan ikut mensuport Lantian Juan crosser potensial asal Kediri di beberapa even garuk tanah. Otomatis, secara tak langsung saya sering melihat impact dan kebutuhan rangka kuda besi GTX dong. Dari situ juga saya belajar kontruksi dan ilmu bahan. Untuk pengelasan, pasti lebih rapi dan kuat pakai jenis CO.

Sedang untuk kontruksi rangka bebek dan matic karapan, sketsa suduah saya dapat. Tinggal menunggu datangnya bahan yang sudah saya order. Pastinya akan saya produksi masal, sekaligus melibatkan tim pengujian dan kelayakan dari departemen di bidangnya.

 

Fatkul, Kapli, Bowo & Bos Dian. Bersama mentor kawak karapan Jombang tonjolkan nilai family team & suasana balap lebih enjoy rileks.

 

Sampai disini, anda cukup terkesan all out. Dari sisi perkembangan dan penerimaan pasar, seberapa besar yang anda nilai, sehingga berani menariknya dalam skema bisnis industry ?

 

Bicara perkembangan otomotif, terpenting kreatif dan inovatif. Banyak celah yang sebenarnya hanya menjadi angan-angan pelakunya, tapi tak sampai direalisasi. Jujur saya nilai, tuner yang ada di Jatim amat sangat kreatif dan berani. Mixmatch seringnya frekwensi ketemu dan dihadapkan dengan pola tuner tadi, saya jadi lebih berani maju mengembangkan lewat produksi rangka.

Apalagi, belakangan ini banyak tuner yang lagi mencari celah apa yang bisa dikontribusikan sebagai penunjang tambahan speed. Dan satu hal yang perlu digaris bawahi adalah statistic perkembangan drag bike yang terlalu lambat. Kalau tak dimulai dengan konsep, tema dan trend yang baru, kira-kira apalagi yang akan dijadikan mainan ?

 

 

Ketika meninjau formasi rider yang biasa berada di tenda Baja Beton Randu Mas P5 Boer Racing Team, identik dengan wajah-wajah rider belia. Apa alasan anda yang paling mendasar, menciptakan trade mark sebagai tim rider pemula ?

 

Berusaha menciptakan suasana enjoy antar personil di tim itu yang utama, sebab membuat tim ini hanya sebatas hobi, yang kemudian diseriusi. Dan bagi saya rider pemula itu, ketika bisa menghantarkan-nya menjadi jawara, ada rasa bangga dan sukses yang luar biasa. Secara tak langsung, kita juga berusaha menjadi duta safety riding tentang definisi olahraga berprestasi seperti karapan 201 meter ini. Semoga bisa menjadi influenz ke remaja sepantaran rider-rider kita.

 

 

Dan menurut anda seberapa besar kesuksesan Pemprov IMI Jatim dan promotor penyelenggara karapan 201 meter dalam unsure pembinaan dan pengembangan-nya ?

 

Pembinaan lebih dominan didapat, dengan selalu meningkatnya peserta dengan wajah baru yang ikut berlaga di karapan resmi. Untuk pengembangan saya nilai butuh penyeragaman, dengan provinsi sebelah. Dan layaknya PP IMI yang menindak lanjuti sebagai regulatornya. Jadi, bagaimana caranya kelas yang dibuka di setiap provinsi yang berpotensi diikuti provinsi sebelah-nya yang strategis, kelasnya disamakan. Bicara mengenai regulasinya, pasti kita ikuti dan sesuaikan. Agar, saat ditemukan di kejurnas atau even level nasional, kita sama-sama siapnya.

 

 

Bio Data

Tempat tanggal lahir : Jombang 98

Ortu : H. Saman & HJ. Kasiati

Kakak : Eko Babar Ariwibowo

Alamat : Dusun Kedungdoro, desa Kedungotok, Tembelang, Jombang

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER