Otre lebih setuju dengan pemikiran Aris, terkait pemakaian basis sport Fi. Pertimbangannya sederhana, secara metalurgi bahan komponen mesin pastinya telah diriset oleh pabrikan untuk menghasilkan power produktif di atas 110 derajat.
Jadi, makin nyambung dengan konsumsi bore up 200 cc yang kali ini diterapkan Aris, hasil pemakaian paket blok silinder bore up 65 cc produk YCS. Bahkan, tipikal komponen dari sisi bobot juga dikaji detail. Seperti pemakaian fly wheel magnet yang dipilih dari Vixion 2016, dengan pertimbangan lebih berat dibanding basis Vixion 2013 yang dipakai saat ini.
Kunci konversi karbu berlangsung dramatis di sektor ini. Pick up coil kelipatan 3 di fly wheel dibubut rata dan ditanggalkan cuman 1, layaknya fly wheel mesin karbu. Artinya, siklus kontak dengan fulser yang dipilih dari Yamaha diseting di setiap 360 derajat.
Untuk mensederhanakan pengapian, system DC jadi pilihan, murni mengalami ketergantungan dengan aki Beat Fi. Dan diprogram CDI Rextor Pro drag, yang best performanya ada dimaping ignition 35 derajat saat 9000 RPM. “Tapi, ini masih belum sempurna kendati pencapaian kurva ke peak RPM-nya singkat, ”kata Aris.
Dalam konteks ini Aris masih meraba, sehubungan dengan kemampuan mesin saat dipaksa menghela gigi rasio yang dikanibal dari All New R155. Kalau berhitung output perbandingan gigi rasio-nya, di gigi 1, 2 dan 3, tipikal berat. “Jadi pengalaman maping saat dipadukan tipikal gigi rasio seperti itu, butuh maping ignition lebih nge-voor, ”urai Aris yang perdana akan menurunkan Vixion di even SDC dalam waktu dekat ini.
PWK 35 Air Strike. Pengganti throttle body & injector penuhi obsesi kalahkan sport 4 tak basis konvensional.
Meninjau kebutuhan avgas yang makin pekat, PWK 35 mm Air Strike dipilih menjadi andalan mengawal up grade mesin 200 cc. Desain intake semi down draft dan dihantar katup over size 24 mm (in) dan 21 mm (ex).
Up grade silinder cop. Fokus up grade katup & kejar perbandingan kompresi ideal.
Disempurnakan desain camshaft yang memiliki output lift cam 9,3 mm dan over lap 17 derajat - 19 derajat. Penyerasian tipikal RPM mesin yang identik kasar efek perbandingan kompresi 14,2 : 1 itu pula, conrod berganti Byson, dengan pin atas 15 mm dan big end 28 mm.
Untuk trek 201 meter, hasil sementara final gear 14-42 dan knalpot free flow kontur leher landai dan silencer pendek. Dan ini pun masih belum paten, sebab saya kembangkan terus berkelanjutan sembari tambahan input dari rider Adit Coco yang biasa memacunya. pid