Hardi memandang kelas ini dipastikan booming, sebab variabel yang dilagakan cukup banyak. Baik OMR, pemula, seeded sampai endurance. Sukses membangun industri kecil pemain option part pendukung sport 250 cc, saat dipakai balap. Demikian importir option part racing, berlomba memasukan barang hi tech yang kompatible.
"Lebih membanggakan lagi, kelas ini saya optimis akan menjadi basis untuk membuka dan merangsang pertumbuhan minat rider ke kelas super sport, "urai Hardi yang juga kolektor sports car itu.
Tim yang sering kali disebut sebagai kuda hitam itu, dibela trisula rider potensial, Mickel Timoti, Dicko Musi dan Sukma Ardy berlaga di kelas beginer sport 250 cc. Arsitek mesin, ditangani Tole rider yang kini transisi menjadi tuner.
Sekilas infonya, Tole sempat menjadi jawara Surabaya Drag Community, di even karapan 201 meter kelas sport 250 cc. Feeling seting, up grade hingga mengembangkan korekan saat itu, yang diterapkan di menu sport road race.
Komposisi up grade korekan mesin, desain ruang bakar merujuk 12,5 : 1 dari standarnya 11,6 : 1. Ubahannya ditujukan menyelaraskan peralihan HP dan torsi maksimal yang digeser cenderung lebih awal, lewat remaping ECU R25 versi standarnya.
Porting intake dan exhaust, dipoles mengikuti desain dan kontur orsinya, berikut penggantian 8 katup jenis titanium, dengan spesifikasi in 23,5 mm dan ex 20 mm.
Pada bagian ini Tole memakai versi kompetisi katup Yamaha R3 versi Eropa. Dihantar camshaft custom, dengan lift 8,3 mm dan durasi camshaft in dan ex 254 derajat dan dilepas knalpot Phoenixs.
Sedangkan suplai udara, yang dilayani throttle body dengan inlet 34,5 mm, flownya kian meningkat. Klop sebagai pendukung injector yang dipinjam dari Denso dengan 10 hole. "Konsep demikian juga dianggap reliable, terkait kebutuhan gasingan atas menu sirkuit Sentul, "pasti Tole.
SPEK KOREKAN
Injector : Denso 10 hole
Throttle body : Custom inlet 34,5 mm
Katup : Kompetisi 23,5 mm (in) & 20 mm (ex)
Knalpot : Phoenix
Final gear : 14-47
naskah/foto : pid