Menikmati euforia selonjoran di atas motor dalam kecepatan tinggi, itu jadi salah satu intensi. Salah satunya Ricki Crit pun makin pede dengan modal Tiger oprekan untuk nimbrung di ajang herex. “Ikutan saja kang, bareng teman satu bengkel sekedar mencari kesenangan dijalan. Bukan ajang mencari uang,” ungkap Ricki.
Konsep awal merombak perbandingan rasio menjadi 1 ( 28 / 11 ), 2 ( 27/ 16 ), 3 ( 32 / 25 ), 4 ( 25 / 24 ), 5 (31 / 28 ), 6 (27 / 22). Sedangkan langkah tetap mengandalkan standart Tiger diproses balancing ulang agar lebih bengis. Untuk piston Ricki mengadopsi 64,4 mm dengan durasi knoken as yang dicustom menjadi 270 derajat porting lubang intake dan exhaust.
Untuk pengapian tetap mengandalkan AC original Tiger yang dikatrol CDI racing berlabel BRT. Penutup gacoannya yakni adopsi karburator PWK 32 yang dimaksimalkan dengan setingan main jet 125 dan pilot jet 42. Di tuntaskan dengan rehap kampas kopling 6 lapis yang klop dipadukan dengan perbandingan final gir 14-40.
SPEK KOREKAN :
Karbu : PWK 32, Piston : 250, Pengapian : BRT, Klep : Camry, Rasio : 1 ( 28 / 11 ), 2 ( 27/ 16 ), 3 ( 32 / 25 ), 4 ( 25 / 24 ), 5 (31 / 28 ), 6 (27 / 22), Rantai Set : AHM 14 / 40, Joki : Ricki Crit, Bengkel : Gemini Seven, Jl. Kebraon gang 5 Surabaya