Hajatan drag ini pun gayeng karena dijubeli 575 starter yang berusaha memperebutkan tahta tertinggi di beberapa kelas bergengsi. Semakin menarik, karena penyelenggara juga menyiapkan sejumlah apresiasi bagi para dragster.
"Kita langsungkan event jika titelnya Indonesia Drag Fest maka poin tertinggi mendapat fresh money 30 juta dari Pro7, sedangkan jika titelnya Drag Day Festival maka ada kelas khusus dragster Madura," tutur Wahyu, konseptor event organizer Surabaya Racing Projects.
Meskipun sirkuit GBT terbilang sangat memadai buat adu kencang di lintasan lurus, ditunjang dengan aspal barunya, namun faktor angin justru menjadi tantangan tersendiri bagi banyak dragster. Terutama di kelas bracket, yang juga menggulirkan babak final.
Di kelas bracket 9, yang diikuti 82 starter sangat sulit meraih waktu tercepat. "Catatan waktu di GBT lebih cepat. Kemungkinan dukungan aspal yang lebih grip dan angin sehingga mesin 2KD mampu meraih waktu 9,136 detik," ujar Surya "Jembel" yang mempercayakan turbo R41.
Hal senada juga diungkapkan oleh Rifky, dragster team Pamekasan Power yang menurunkan diesel andalan Hilux, Fortuner dan Inova reborn. "Dibanding catatan sebelum nya, event kali ini benar benar membingungkan jika melihat catatan waktu," keluh Rifky.
Agus Noye dari Jambul 2GD yang harus lengser di final juga punya asumsi sama. "Mungkin perlu adaptasi dengan aspal dulu sebab catatan waktu nya makin cepat di final sehingga gagal masuk bracket 9 detik," terang Agus Noye, dragster yang juga owner Jambul 2GD.
Rasa kesal juga ditumpahkan Affan dragster asal Sansiwita Kretek Racing Team. Langganan kelas bracket 10 detik ini sempat masuk penyisihan diurutan ke 13 dengan waktu tempuh 10,6 detik. "Terlalu berambisi sehingga lampu kuning belum padam langsung gas akhirnya jumpstart euh," bisik Affan diatas mobil Pajero Sport.
Agar mudah antisipasinya maka tunner KJ10 Police Enjoy Racing memberikan tip trik menghadapi tantangan angin. "Penyisihan maen aman dan safety saja dikarenakan angin dari timur ke barat bisa mendorong laju kendaraan makin kencang. Namun saat final jelang sore angin akan slow disini kita bejek mesin habis dengan tekanan ban sedikit keras sebab trek aspalnya cukup menggigit," bisik Surya yang akrab disapa Jembel yang sukses podium di urutan kedua dengan waktu tempuh 9,053 detik.
naskah/foto : chand.