Di seri pamungkas atau grand final ini, tak kurang 228 starter turut serta dengan kuda pacu andalannya masing-masing, sekaligus membuktikan kedigdayaan para dragster pulau Jawa dalam melibas trek lempeng.
Persiapan tampil di kompetisi kali ini pun diadakan jauh-jauh hari, seperti yang dilakukan team KJ-10 UD Harapan Jaya MS Glow Madura Monsgreen yang menurunkan lima motor di beberapa kelas bergengsi. "Untuk prepare event seminggu sebelumnya, motor benar benar ready," ujar Andi, sang pitcrew.
"Tahun ini, kejuaraan di Jawa Timur diagendakan empat seri, dan setiap juara seri mendapatkan uang pembinaan dari pengprov IMI Jatim, semoga menjadikan semangat dan tetap kita apresiasi," ucap H Bambang Haribowo, dari IMI Jatim.
Lebih spesial, event drag bike ini juga coba dipacu dengan hadirnya kelas khusus wanita, meskipun animo pesertanya memang masih belum sesuai harapan. "Kebetulan diminta sama pengurus pusat IMI untuk membuka klas khusus wanita di ajang drag bike, paling tidak mewadahi kaum hawa yang juga ingin berkompetisi," terang Jeany Harmono, pembalap wanita asal Surabaya yang mensurvei ajang balap.
Sementara, di kelas sport 2 tak 155 CC pemula open, team Manahadap yang dijoki Arya sukses menjadi yang tercepat dengan waktu 7,076 detik disusul Deni dengan nomor start 76 jawara 2 dengan waktu tercepat 7,114 detik. "Refresh dengan piston 59 mm sehingga engine 154 CC," ujar Rizky tunner asal Pandaan.
Di kelas bracket 9, team ARM S440DARA Papua asal Bangkalan sukses menjadi yang tercepat." Diatas Yamaha F1Z 116cc di naiki oleh Wahyu Ardiansyah tembus 9,075 detik," ujar Bram Zeven manajer team ARM S440DARA Papua. Sukses tersebut tak luput dari tangan dingin mekanik Moh. Asy'ari tunner Bangkalan yang mengandalkan rasio 1 dan 3.
Teks/foto : Chand.
