Tidak kalah spesial, petarung tim Yamaha Racing Indonesia (YRI) ini memberikan gap atau perbedaan waktu hingga 2 detik dengan racer di belakangnya, yaitu Md Akid Aziz asal Malaysia. Wahyu Aji yang notabene berasal dari Banyumas, Jateng membukukan catatan waktu terbaik 2 menit 39,749 detik, sedang Md Akid Aziz dengan torehan 2” 41,367 detik.
“Saya terus berkomunikasi dengan mekanik untuk penyempurnaan traksi ban yang tidak optimal di beberapa tikungan hingga masalah ini dapat terpecahkan, “ujar Wahyu Aji yang juga jawara ARRC 2016 kelas Underbone 130 (UB130). Oh ya, sesi Superpole dan race 1 UB150 sendiri akan dilangsungkan Sabtu pagi dan siang waktu Jepang (3 Juni).
“Jadi kita harus merubah grafik pengapian. Dikarenakan cuaca di Suzuka berbeda saat di seri Thailand ataupun Malaysia. Di Jepang, kelembabannya rendah. Kita harus setting lebih basah. Tujuannya agar supaya temperatur mesin terjaga pada suhu kerja dan pembakaran juga sempurna, “terang Robert Cong mekanik yang berhubungan dengan mapping kurve ECU pengapian by aRacer.
Selebihnya untuk urusan mekanis dipegang tuner senior Hawadis. “Soal Wahyu Aji tercepat di kualiifkasi dan berbeda 2 detik dari yang dibelakangnya, itu jalan sendiri. Jadi bukan dari slip-streaming, “tambah Robert Cong yang memang membawa sponsor Throotle-Body SYS Racing sebagai pendukung kinerja kudabesi Wahyu Aji. Oh ya (lagi), fakta datanya memang pacuan MX King 150 Wahyu Aji lebih cepat seputar 2 km/jam dibanding petarung lainnya. | ogy