RIDING EXPERIENCE HONDA CB150X : Merute Harian, Terbukti Jagoan Paten Pelibas All Medan Jalan From Aspal, Pasir, Banjir & Makadam.

RIDING EXPERIENCE CB150X. Bareng Nanda ‘Komes’ Red Crew Ototrend, Jajal Total Performa CB150X Dalam 2 Hari Berturut-Turut.

Masih penasaran akan performa Honda CB150X yang baru-baru ini dilaunching di Jatim, Nanda Komez, Red Crew Ototrend sigap menerima tantangan MPM Honda Jatim untuk melakoni test drive kembali. Berbeda dengan sebelumnya, kali ini track dipilih jauh lebih menantang, mengingat waktu yang disediakan oleh MPM Honja Jatim terbilang cukup lama, yakni 2 hari sejak 31 Januari hingga 02 Februari 2022.

 

AKSELERASI CB150X. Lebih Mumpuni Berkat Penyempurnaan Program Maping ECU. 

 

Dan kali ini sengaja bukan meritual touring jarak jauh namun lebih merefleksikan pemakaian sehari-hari. “Pingin banget merasakan sensasi berkendara di atas CB150X untuk kebutuhan riding harian ala kaum pekerja, dimana tentunya banyak varian jalan, baik macet, bergelombang, rusak, track lempeng hingga bahkan track semi offroad,” tegas Nda Ototrend.

 

SINGLE RIDE NDA KOMES BARENG CB150X. Jelajah Jalan Raya Surabaya-Malang, Uji Performa Di Track Lurus Bergelombang.

 

Ditambahkannya, “Di sini aku bisa merasakan lebih spesifik menyoal akselerasi mesin, suspensi, riding position hingga manuver CB150X. Secara garis besar, spesifikasi CB150X sama dengan New CB150R yakni 4 langkah DOHC berkapasitas 150CC bersistem bahan bakar Progammed Fuel Injection (PGM-FI).” Yang membedakan adalah daya maksimum CB150X adalah 11,5 kW pada 9000rpm dan torsi mencapai 13,8 Nm pada 7000rpm. Hal tersebut dikarenakan perbedaan program maping ECU yang sebelumnya sudah dibeberkan di bedah Teknologi CB150X yang mana tipikal mesinnya berkarakter lebih galak di putaran RPM bawah menengah.

 

TES SUSPENSI CB150X. Handal & Nyaman Libas Jalan Berpasir Batu Berkat Fork USD & Monoshock Prolink Mumpuni.

 

Salah satu jalan yang dipilih Nda Komes kali ini yakni rute Surabaya-Malang, tepatnya Jl. Mojopahit, Sidoarjo hingga Pandaan dimana jalan tersebut identik dengan lalu lintas lengang, track lurus hingga aspal rusak bergelombang yang lumrah terjadi akibat bobot berat banyak kendaraan besar yang lalu lalang. 

 

Di kondisi jalan lengang, kali ini Nda Komes mencoba  menggantung RPM di angka 6000 sampai 7000 RPM. Tergolong efektif ketika akan mendahului, sebab ketika tuas gas diputar, tenaga yang didapat lebih responsif disalurkan menjadi putaran roda. Dan ketika track lempeng, respon tenaga ketika oper gigi terasa agresif, bahkan naiknya RPM dari gigi perseneling 1 hingga 6 terasa cepat tanpa mubadzir atau lelet. Karakter seperti ini cocok dengan rider yang suka ngegas model gantung RPM hingga full bukaan tuas gas ala Sunmory.

 

CENTER OF GRAVITY CB150X. Terdesain Pas Tepat Di Jok Kemudi, Mampu Redam Lelah Lengan Rider.

 

Ada yang membikin Nda Komes kepincut menyoal riding position. Center off gravity tepat di jok kemudi, yang artinya tingkat pegal lengan otomatis terpangkas lebih maksimal. Efeknya mempermudah rider untuk manuver kanan kiri sebab posisi lengan seperti menggantung di setang kemudi. “Terasa perbedaannya dengan motor-motor yang pernah kupakai melibas di jalanan Porong yang banyak ditemui gelombang tumpukan aspal baik arah Malang maupun sebaliknya,” puasnya.

 

Dan pada kecepatan 60-80 km/jam kala melibas gelombang aspal, kestabilan suspensi dan kaki mulai dipertaruhkan. Tapi semua dimuntahkan lewat kombinasi kaki-kaki dari  shock depan Up Side Down 37mm dengan travel langkah mencapai 15mm. Mengimbanginya, shock belakang Monoshock sistem prolink berulir pegas dikonstruksi lebih panjang. Hal tersebut berimbas ke hentakan suspensi terasa smooth meski bobot Nda Komes tercatat di angka 110 kg.

 

TES ERGONOMI RIDING BERBONCENGAN. Bareng Istri, Libas Jalanan Alternatif Kota Sidoarjo. 

 

Tak cukup puas, Nda Komes pun mencoba pengetesan dengan riding berboncengan. ”Kebetulan saja sekalian menjemput istri sepulang kerja dengan mengambil rute Stasiun Pasar Turi hingga rumah di kawasan Sidoarjo,” senyum sang kakanda Lenny ini. Setingan raiser setinggi 15 CM dari Triple Clamp design doyong ke belakang plus handle bar, terbukti memangkas bobot yang diterima lengan meski dalam keadaan berboncengan, bahkan ketika kudu melibas jalan makadam di seputaran kota Sidoarjo.

 

“Meski bukan murni menjalur alternatif, namun kami ingin merasakan sensasi ketika melewatinya. Dari jalur pasir pasar alias sertu hingga gundukan-gundukan 50-100 cm bisa kami libas tanpa gasruk clearance motor. Wajar saja sih, sebab ground clearance CB150X ini terbilang pas dengan mencapai angka 181 mm,” papar Nda Komes.

 

MEDAN JALAN BANJIR. Tak Jadi Hambatan Berarti Berkat Ground Clearancer CB150X Setinggi 181mm.

 

Menyoal ergonomi alias kenyaman, CB150X juga disupport profil pelek tapak lebar dengan profil ban besar yakni 100/80 bagian depan dan 130/70 di bagian belakang tipe Tubeless. Sempat terasa selip sih di tarikan awal mengingat ban yang disematkan pabrikan memang digunakan untuk jalan beraspal.

 

 

Over all, Honda CB150X tergolong unit dengan desain fresh, khususnya sematan Duck Fender yang mungkin tampak asing bagi kaum awam. Hal ini menjadikan motor berbanderol Rp.33 jutaan ini jadi perhatian pengguna jalan, apalagi ditambah dengan All Led Light system yang tampil kekinian. Jadi idola tatapan mata di setiap kesempatan!

 

Foto / Teks : Nda Komes

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER