HARRIS MOBIL SURABAYA - TIPS MEMBELI MOBIL BEKAS PALING IDEAL

 

 

 

Bertepatan HUT ke-8 Harris Mobil, showroom mobil bekas ternama di Surabaya (27/1), menggelar talkshow di kantor Jl. Baratajaya XIX, No. 43-45, Surabaya. Sebagai pembicara dalam acara ini Harris Suwignyo Direktur Harris Mobil dan Indra Prabowo wartawan senior di bidang otomotif.

 

 

 

Sedikit mereview Harris Mobil merupakan diler jual beli mobil yang berdiri sejak 2011. Telah mempunyai empat outlet di Surabaya dan Sidoarjo. Animo konsumen terhadap mobil bekas, juga makin meningkat. Fakta demikian, ditunjukan dengan akumulasi angka penjualan mobil bekas yang mampu tembus 1 juta unit per-tahun untuk all varian.

 

“Tidak adanya regulasi pemerintah untuk pembatasan usia kendaraan, makin mendorong masyarakat lebih antusias membeli kendaraan seken,” papar Indra membawa presentasinya. Sisi lain, Indra juga berbagi tips yang perlu diperhatikan saat membeli mobil seken.

 

1. Pilih mobil bekas sesuai kebutuhan dan anggaran

2. Berselancar di dunia maya untuk memilih model, merek, harga, tahun produksi

3. Jangan beli mobil bekas tanpa memiliki dana cadangan, karena siapa tahu Anda perlu

beberapa perbaikan atau beli aksesoris. Atau belilah mobil bekas di bawah budget Anda

4. Pilih penjual atau dealer terpercaya dan professional sehingga Anda akan mendapatkan

saran yang tepat. Anda bisa mencari informasi dari teman/saudara atau internet

5. Pilih penjual atau dealer yang memberikan garansi

6. Pilih penjual atau dealer dengan program leasing yang beraneka dan bersahabat dengan

keuangan Anda

7. Periksa fisik dengan seksama. Kalau perlu ajak mekanik professional atau orang yang

mengerti tentang mobil

8. Cross-check surat-surat mobil ke Samsat

9. Periksa sejarah servis mobil

10. Jangan lupa untuk test drive

 

Berbagai alasan orang membeli mobil seken dari pada beli mobil baru, diantaranya adalah menghindari depresiasi yang lebih besar. Biasanya depresiasi mobil baru sekitar 20-30% di tahun pertamanya. Selain itu dengan mengetahui reliability mobil-mobil bekas sudah terbukti daripada khawatir dengan varian atau merek yang baru muncul.

 

Oleh karena itu Harris Mobil berkomitmen memberikan edukasi dan tips bagi masyarakat yang ingin membeli mobil bekas dengan kondisi terbaik, supaya tidak seperti membeli kucing dalam karung. Lebih lanjut ia menegaskan bahwa mobil yang ada di showroom Harris Mobil merupakan kendaraan siap pakai.

 

“Semua mobil di showroom kami melewati Quality Control yang sangat ketat, ada dua lapis screening dalam keputusan pembelian mobil yang akan dijual di Harris Mobil. Setiap mobil yang kami jual telah diperiksa seksama mulai dari petugas apraiser hingga mendapatkan inspeksi dari Mobil Pro sebagai pemeriksa independen,” tutur Harris Suwignyo.

 

Bahkan Harris Mobil tak segan menjelaskan riwayat kendaraan tersebut kepada calon konsumen, bagian mana saja pada mobil tersebut yang telah mendapatkan sentuhan ulang pada bodi maupun interiornya. Inilah kunci utama kesuksesan Harris Mobil, mendapatkan kepercayaan dari pelanggan hingga tersebar dari mulut ke mulut.

 

Harris juga menjelaskan bahwa calon pembeli mobil bekas, harus paham bahwa mobil yang akan dibeli itu apakah bekas tabrakan atau bekas terendam banjir. “Sebab, mobil bekas nabrak yang kena sasis akan terlihat bila kita teliti, termasuk bekas banjir akan ketahuan dari bau tak sedap di interior atau bekas karat dikolong mobil, ” ujarnya memberikan tips.

 

Dengan motto Harris Mobil, “Mobil Bekas Seperti Baru”, pihaknya telah mengembangkan beragam layanan seperti memiliki Service Centre sendiri, Garansi 3 bulan atau 1000 km, Buy Back Guarantee, Free General Check Up dan Free Cuci Mobil selamanya. Bahkan Harris Mobil memberikan mobil pengganti kepada konsumen saat mobilnya diservis di bengkel Harris Mobil.

 

Kabar baiknya, tahun ini Harris Mobil merencanakan untuk mendirikan outlet baru di area GKB Gresik, sebagai wilayah market yang memiliki daya beli kendaraan roda empat lumayan tinggi. Selain itu juga pertimbangan scoop wilayah market yang luas.   rio/pid

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER