{jathumbnail off}
SEKILAS, menilik dari bentuk kabinnya, merujuk halfcut Prado bertype KZJ70 yang sepintas mirip sekali dengan Hilux HZJ79. Namun, agar serasi maka dibagian backwall alias dinding belakangnya dikombinasi bodi Mitsubishi L300. ” Mulai dari pintu depan ke belakang kupake bahan plat galvanis sedangkan dinding belakangnya L300 yang secara dimensinya sama dengan halfcut Prado,” terang pemilik mobil yang bernopol L1375GF.
Imej Prado sedikit terlihat seperti mobil niaga setelah sasisnya yang merujuk Toyota FJ40 jenis Comando Long ditumpangi dengan bak pick up Suzuki Mega Carry yang telah diupgrade berikut dibalut kanvas custom.
”Agar tidak terlihat lebar maka dimensi bak pick up kupendekan 20 cm serta dudukannya bak pick up kutinggikan 40 cm dengan memakai plat besi setebal 4mm,” lanjut pemilik gerai Kasuari dikawasan Dukuh Kupang Barat, Surabaya ini. Nah, untuk melindungi dari benturan maka bodi halfcut dibalut pipa roll bar berukuran 1 dim yang menancap disasisnya.
Memberikan kesan aslinya maka jok dudukan, dashboard berikut panel dan indikatornya milik Toyota Prado. ”Untuk head unitnya kupake Alpine sedangkan AC kupasang Denso supaya nyaman saat kupake adventure,” bisiknya.
Urusan tarikan mesin, gerai Kasuari merujuk limbah mesin 15B milik Toyota Rino berikut ke empat rodanya menggunakan gardan FJ60 yang akrab dipake Landcruiser.” Supaya pakem maka discbrake milik Colt deisel sedangkan belakang tromol Toyota Bundera,” jelasnya.
Makin jangkung ke empat roda yang merujuk velg Challenger R15 yang dibalut ban Super Swamper TSL 35 R15 yang ditopang sok depan Bilstein dan belakang Rancho5000.” Dudukan per daun belakangnya kutinggikan 25 cm sehingga terlihat tinggi,” sahut Wendi yang membutuhkan waktu setahun untuk membangunnya. | Teks/foto : Chand
TOYOTA LANDCRUISER FJ40 ‘ 1973 - SURABAYA : Tiga Item Menuju Sempurna
Penampilannya bisa menipu mata setiap orang yang berpapasan. Namun, jika diteliti lebih lanjut, ada modifikasi custom yang luar biasa ekstrim di dalamnya. ” Wujudnya yang melekat ada tiga item. yang semuanya kupake dari bahan limbah,” ungkap Wendy, si empunya yang juga penghobi off road ini.
