Nggak heran, jika Lutfi asal Malang juga enggan melepas Ignis miliknya. Bahkan, pria asal Malang tersebut membedah boil keluaran 2017 dengan konsep yang berbeda, berbau cross over dengan kaki-kaki tetap mini tapi terlihat kekar.
"Awalnya sih pengin konsep adventure, namun di hati nurani kok masih pengin Ignis ini tetap ceper dan imut, makanya kita ubah lagi. Pastinya, kelihatan berbeda, unik bahkan juga ada nuansa kekarnya," kelakar Lutfi, yang mempercayakan pengerjaan modifnya dengan bendera Promobile Malang.
Sebelumnya, Ignis milik Lutfi ini sempat diikutsertakan dalam event bertajuk Indonesia Modifikasi Expo 2019 silam. Namun, usia meraih top 10 dalam kategori modifikasi beaya ringan, dia pun berusaha mengubah tampilan luar mobil yang berplatnom N1215AJ tersebut.
Dari sisi eksterior, tidak ada modif ekstrim yang mengubah tampang, namun terlihat garang setelah bumper depan belakang dicustom fiber. Penambahan lampu tembak merk PIAA dan kap mesin merujuk LED bagian depan kian terkesan si imut difokuskan kendaraan malam di segala medan. Makin macho fender depan dicustom ulang di bagian U diperlebar 5 cm.
Nah, agar memudahkan roda depan tetap bisa belok dengan radius putar tetap maksimal, maka dinding spatbor di bagian dalam turut dicustom. "Selain itu, juga mengakali jalur pedal gas dan rem agar sempurna bawaannya," bisiknya.
Salah satu ubahan yang bikin mata salfok, tentu dari tongkrongan roda-roda yang terlihat gambot namun sebenarnya berdimensi mungil. Kaki-kaki terlihat gambot berkat velg spesial dari gerai off road Pro Rock Enginering Sukoharjo yang dibalut kuartet ban Achilles MT 27 x 3.50-15.
"Kalo untuk sok depan kupake koil lover custom sedangkan belakan masih dibiarkan standart,” tutur Lutfi yang mematok angka 75 jutaan beaya modifikasinya.
Menyelaraskan penampilan maka bagian fender belakang juga dicoak bagian U dengan ukuran 5 cm berikut dipercantik dengan overfender custom fiber. Kemudian, sekujur jubah ini diguyur dengan balutan warna biru dari Sikkens berikut vernis Spieshecker, yang melenyapkan warna bawaan abu-abu.
Khusus bagian interior, Lutfi masih menginginkan sisi kenyamanan, karena itulah ruang kabin nampak dibiarkan original. Hanya audio sedikit diupgrade, dengan merujuk monitor touchscreen Alpine berikut subwoofer dan tweeternya.
"Interior pernah diubah pakai jok Recaro ternyata kurang nyaman saat dipake perjalanan jauh,” ungkap Lutfi yang sukses membawa si Ignis ke titik 0 kilometer Indonesia.
naskah/foto : cand