RIDER MINI - GP RAFIF SADYA, TULUNGAGUNG : KADERISASI DI USIA DINI CALON PETARUNG NASIONAL

 

Rafif Sadya rider Mini Gp, Tulungagung. Calon rider petarung nasional Jatim.

 

 

Makin kesini pertumbuhan balap motor di tanah air, terus bergulir atraktif. Memacu dan merangsang pertumbuhan rider sebagai upaya regenerasi serasa komplek berlangsung, di semua kalangan. Kalau pabrikan bangga dengan academy racing school, buat menjaring rider potensial sebagai wakil setiap region. Tapi di scoop daerah atau provinsi, Pemprov IMI sebagai satelit PP IMI giliran yang punya progress.

 

Yakni kelas Mini Gp, sebagai media untuk memperkenalkan balap road race sejak dini kepada rider-rider cilik. Itu sih misi awalnya, agar makin improve soal safety riding dan apa itu dunia otomotif !

 

 

 

 

Aksi Rafif diatas Mini Gp. Mulai cerdas memanfaatkan kelemahan lawan.

 

Tapi, seiring bergulirnya kelas Mini Gp yang rutin dan terus digelar oleh setiap penyelenggara balap, Mini Gp berubah menjadi ajang kompetisi babak baru rider-rider cilik. Ngerinya, arsitek yang ada di belakangnya, tak cuman pendatang baru. Sampai pemuka otomotif setiap wilayah yang pernah punya cerita, tampil laga.

 

Termasuk Rafif Sadya Baehaqi, rider cilik putra dari Ahmad baehaqi AMD yang akrab disapa Haki Salma from Tulungagung. Soal, pendapat pengenalan otomotif, proses mengkader atau sekedar hobi di otomotif, itu tergantung persepsi, masing-masing.  

 

Tapi, faktanya putra pasangan dari Haki Salma dan Siti Madania itu, di setiap even road race yang ada di Jatim, aktif berlaga. Intensitas demikian pula yang lebih pas disebut sebagai proses mengukir jam terbang. Sehingga, lebih tepat ketika Rafif sengaja dikader oleh Haki yang juga punya cerita masa balap road race di 2000.

 

Haki Salma ortu Rafif. Setia mengawal hingga turun ke lintasan di setiap Rafif berlaga.  

 

Terhitung akhir 2018, Rafif memulai laga dan proses yang lumayan berat. Tempa fisik dan latihan otomatis menyita waktu bermain Rafif, yang menjadi konsekuensinya. “Tapi, saya sadar hal demikian juga berlangsung karena kemauan keras dan niat Rafif, untuk turun balap, “nilai Haki yang mesti rutin mencari literatur sana sini untuk bekal materi pelatihan fisik putra kesayangnya itu.

 

Skala prioritas, hal demikian ditegaskan seolah menjadi serum Haki untuk mencari the best performa putranya di setiap laga. Memang sih, ketika bercermin dari usianya, skema pelatihan wajib enjoy. “Bisa disebut bermain sembari fisik, ”urai Haki.

 

Ketika sudah dapat formula dan caranya, akhirnya tak ada lagi istilah mudah lelah. Sebab, berlangsung dengan senang dan gembira. “Tapi, secara input pembentukan fisik masuk dan mengena,”lanjut Haki yang dalam konteks ini justru lebih suka membawa Rafif belajar  berenang di kolam renang  pribadinya Nuansadia Waterboom, Pojok, Ngantru.

 

Rafif saat fisik di kolam renang. Langsung dimentori oleh ortunya.

 

Sesuai dengan hasil input paling mendasar, pola dan latihan fisik saat ini lebih ke pelatihan aspek durability. Bagaimana berlaga fisiknya selalu prima. Sebab, ketika saya cermati, amati dan pantau, Rafif akan merasa enjoy saat membalap saat kondisi fisiknya prima.

 

“Cara bawa motornya juga tertib, racing line mudah membriefingnya, sampai kapan saatnya full throttle Rafif mudah untuk menerjemahkanya, ”yakin Haki yang bangga atas prestasi putranya yang dominan menjadi runner up di setiap mengikuti laga itu.

 

Seiring dengan pesatnya prestasi siswa kelas 1 SDN 1 Kampung Dalem, Tulungagung itu, terhitung sejak bulan Juli, beberapa sponsor asal Jakarta mulai melirik Rafif. Salah satunya Darma Corpora Racing Team, Jakarta. Hasil info singkat, kebutuhan pendaftaran sampai spare option part mulai diguyur dana dari Darma Corpora Racing Team, Jakarta.

 

“Tapi ini, masih awal dan akan saya bicarakan lebih lanjut soal masa depan balap Rafif dan kapan finalnya untuk training menunggang bebek injeksi, ”tegas Haki yang rencananya akan mengkader Rafif secara swadaya lebih dulu hingga usia 12 tahun.

 

Sebab, saya ingin putra saya ketika 12 tahun laga keluar provinsi menghadapi even nasional, tim-tim nasional termasuk pabrikan yang berkompeten melangsungkan pembinaan, bisa menilai Rafif sebagai sosok rider yang tinggal dipoles dan dibentuk.

 

“Jadi, biarlah saya matangkan lebih dulu di daerah, ”sepakat Haki yang terobsesi untuk menghantar Rafif balap hingga level nasional lebih dulu. “Dan untuk jenjang berikutnya, kita pertimbangkan dari situasi dan kondisi sponsor mendatang,”optimisnya.   pid

 

 

 

 

 

 

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER