Nah loh, Jatim kembali berkibar di pentas otomotif garuk tanah. Pria kelahiran 64 itu, seakan bereinkarnasi di saat usia muda, kala berlaga di motocross di tahun 95, dengan back up tuner Akhmad “MRD” Basyori, saat menjadi chief mekanik Suzuki Genteng Kali, Surabaya. Bedanya, memasuki akhir tahun 2017 Irawan yang pegang kendali menjadi director-nya alias big boss.
Fantastisnya, support kepada rider dan tim, juga sebagai bentuk upaya simpati dan empati suami dari Ida Irawan. Sebab, banyak sekali sebenarnya tracker dan crosser potensial dan mengkilap saat dipoles, tapi belum mendapat kesempatan. Momen seperti ini yang sering kali menjadi refleksi pribadi saya saat muda. “Minat ada, tapi …, nah loh sampeyan bisa jawab sendiri, ”kenang Irawan.
Irawan Griyo Rejo Permai & Chandra MX. Saat mengawal Agik Doyok di even MX-GTX Openchampionship Jatim & sukses menghantar naik podium.
Pertimbangan dan dasar itu pula, saya berani pasang badan dan all out mensuport. Untuk saat ini, tracker dan crosser yang disuport adalah Kiki Bahari, Afif “Oki” Oktavian Batu Kapur, Lantian Juan dan Agik Doyok.
Cuman, untuk Kiki dan Oki, sebatas ikut di wilayah regional di Jatim saja, untuk level even apapun. “Tapi, untuk Lantian dan Agik, prioritas ke semua even di tanah air, baik skala daerah, nasional hingga international, ”terang Irawan.
Memang saya berobsesi, kelak Lantian dan Agik bisa naik podium di ajang supremasi garuk tanah tertinggi di tanah air, dengan mengibarkan nama Griyo Rejo Permai. Dalam konteks ini saya juga lagi proses kembali ingin maping, letak sengitnya kompetisi yang paling kompetitif, sekaligus untuk mengibarkan nama Bojonegoro dan Jatim khususnya.
Ida Irawan Griyo Rejo Permai & Lantian Juan. Bangga bisa menjadi pendamping & mensuport hingga all out demi nama Jatim.
Bahkan, pria yang suka berpenampilan casual ini turut mensuport sampai membangun kuda besi yang kompetitif dan up to date, soal performa suspensi dan mesin, sesuai dengan tuner kepercayaan masing-masing. Jadi, sengaja saya bebaskan, agar makin mudah komunikasi hingga cepat menemukan chemistry dengan kuda besi.
Sebab, saya tahu banget di setiap musim kompetisi, selalu ada perbedaan strategi terkait performa kuda besi. “Apalagi, dari dulu kalau saya memandang kompetisi garuk tanah, tak bisa bermain setengah-setengah, kalau sudah basah mandi sekalian, ”senyum Irawan saat dijumpai otre di Jl. Gajah Mada, Pertokoan KAI, Kav-1, Bojonegoro sebagai pusat pemasaran real estate Griyo Rejo Permai yang dikelolanya.
Prinsipnya, bagaimana caranya tracker atau crosser yang kita support bisa tampil dengan best performa. Ditambah lagi, musim kompetisi MX-GTX di 2019 yang bergengsi, bergeser tengah tahun setelah Idul Fitri. Jadwal dipastikan makin padat, bahkan kemungkinan setiap minggu berlangsungnya even. Mengamati momen seperti ini, pastinya saya harus ikut memenej dari sisi infrastruktur dan hardware-nya.
Dari pengamatan itu, praktis sejak awal tahun sudah saya persiapkan dan saat ini telah memasuki tahap final seting. “Dan untuk kuda besi yang baru, saya pastikan sudah bisa diuji coba di sirkuit Kelud, Kediri, setelah Idul Fitri mendatang, ”optimis Irawan yang turut mensuport hingga armada untuk transportasi balap itu.
Gusti Irawan Surya Wardana & Ida Irawan Griyo Rejo Permai. Dengan crosser Oki Batu Kapur & Kiki Bahari di salah satu laga MX Openchampionship Jatim.
Ketika mereview perjalanan Irawan dengan MX-GTX, bisa dibilang putus nyambung dan tak bisa meninggalkan dunia MX-GTX. Sebab, saat aktif berlaga di motocross tahun 95, Irawan sudah gemar main trabas yang sekarang popular dengan sebutan adventure. Di masa mudanya Irawan lebih pas disebut penebar virus di garuk tanah, hingga membentuk komunitas.
Dan di 2001, dunia MX-GTX mulai ditinggalkan lantaran lingkup bisnis yang digeluti makin menggurita. Balik lagi di 2005 sampai 2009, tapi tak lagi turun motocross melainkan membangun tim GTX dengan tracker Andika asal Gresik.
Bersamaan dengan momen itu, Irawan juga pernah berlaga di lintasan drag race. Persisnya di tahun 2001 sampai dengan 2005, menunggang Honda Nouva korekan Pak Lo. “Jadi, terkesan urusan uji adrenalin, saya seakan tak ada puasnya, ”tawa Irawan.
Come back-nya Irawan di 2017 ini, secara timing memang tepat, seiring dengan makin sepinya sponsor yang tampil di MX-GTX. Sipnya, simpati dan empati Irawan, selaras dengan hobi istri yang juga demen dengan MX-GTX. Hingga setiap tahun estimasi bajet tembus Rp. 1 Miliar, support tim tetap jalan terus. “Sebab, bagaimanapun juga MX-GTX, serasa mendarah daging di jiwa saya, ”kata Irawan dengan mimik serius.
Ida Irawan Griyo Rejo Permai.Setia menemani suami saat all out mensuport tracker & crosser Jatim & memiliki hobi sama yakni garuk tanah.
Hingga soal kebutuhan daily use, New Honda Civic Turbo 2019 yang memiliki akselerasi bengis itu, seakan mewakili sebagai obat rindu Irawan dengan adrenalin dengan sang navigator setianya.
Ngerinya lagi, sebagai bentuk all out di dunia garuk tanah, di musim kompetisi 2019 ini, Irawan juga lagi mengaudisi tracker pemula potensial yang layak disuport.
Sebab, menurutnya mensuport 4 tracker atau crosser saja, dirasa masih kurang gebyarnya. Bahkan saat dikonfirmasi sampai kapan mensuport tracker dan crosser Jatim, Irawan menjawabnya enteng, kalau bisa terus hingga regenerasi.
OBSESI SAJIKAN EVEN SPEKTAKULER DEMI JATIM
Bentuk simpati dan empatinya ini pula, yang kemudian mendorong Irawan berencana membuat even seri Griyo Rejo Permai MX-GTX Openchampionship. “Atau kemungkinan menunggangi even bergengsi dan kita ikut mensuportnya, ”sebut Irawan.
Gusti Irawan Surya Wardana & Ida Irawan Griyo Rejo Permai. Rencana fix akan menggelar even MX-GTX spektakuler di Jatim & sebagai bentuk apresiasi terhadap tracker - crosser Jatim.
Memang sih ada keinginan untuk membuat even yang spektakuler, dengan hadiah bombastis. Sebab, siapa lagi yang akan memulai, kalau nggak dimulai dari pribadi yang peduli. Bukan berarti ingin mengoverlap atau merusak tatanan skema MX-GTX di Jatim. “Hanya ingin sekali memberikan apresiasi lebih kepada tracker dan crosser jatim, ”tegas Irawan.
Kalau memang diijinkan, sebelumnya saya pribadi atas nama PT. Griyo Rejo Permai, meminta doa dan restu untuk merealisasinya. Dan amat sangat bangga sekali misalkan ada pihak dan saudagar yang memiliki misi dan visi speerti saya untuk ikut bergabung mewujudkannya, sekali lagi demi prestasi tracker dan crosser Jatim di mata nasional.
MAJU & BESAR BERSAMA GRIYO REJO PERMAI
Sehubungan dengan bisnis real estate yang digeluti dengan bendera PT. Griyo Rejo Permai, untuk zona plat S, wilayah Bojonegoro dan Tuban, saat ini terbilang cukup besar dan lagi berkembang, sekaligus menjadi incaran.
Gusti Irawan Surya Wardana Griyo Rejo Permai. Berusaha mensinergikan antara bisnis & hobi tetap selaras.
Ada penilaian point yang mengarah ke faktor representative, terkait dengan proyek besar yang ada dibalik kedua kota yang sama-sama akan mengarah ke metropolis. “Memang belum tampak, tapi sudah ada indikasi dan penilaian dari pihak manajemen kita, untuk wilayah Bojonegoro dan Tuban, ”urai pria yang bergelar Sarjana Ekonomi jebolan Unair itu.
Kalau ada yang menilainya promo ya silahkan, memang saya bisa berkontribusi ke MX-GTX di tanah air, juga atas feedback dari bidang usaha real estate yang saya geluti hingga saat ini.
Tahap pembangunan Grand Cokroaminoto Regency di Tuban. Membidik segmen exmud untuk berinvestasi & pekerja produktif.
Oh ya, untuk real estate di wilayah Bojonegoro dibawa naungan Griyo Rejo Permai dan lagi tahap pembangunan ada 2, yakni Graha Samara Regency dan Graha Permai. Sedang yang di Tuban ada 4 real estate, yakni Grand Cokroaminoto Regency, Griya Kiring Indah, Griya Pesona dan Graha Sugihwaras Asri.
Segmen yang kita bidik, terbagi exmud yang ingin investasi di daerah dan juga pekerja produktif berpenghasilan Rp. 5 juta setiap bulannya. “Dan ini masih tahap awal di zona plat S, nanti ada tahap kedua, kemungkinan mulai menyasar pada segmen menengah atas, ”kompak Irawan dan Ida. pid