Jadi, kalau ada pertanyaan rencana ingin laga di motocross ? belum pasti, sebab latihan motocross ini hanya sebatas pengembangan dari adventure. “Kalau di adventure kemampuan special engine tak bisa diexplore maksimal rentang performa-nya, tapi ketika diujicoba untuk motocross, ternyata luar biasa, ”kata H. David yang mulai mengembangkan bisnis-nya pada lingkup real estate di Brunei Darusalam itu.
Rasa penasaran dan berfantasi dengan performa special engine, yang menjadi latar belakang putra saya pingin mencicipi sirkuit motocross. Kebetulan kolega bisnis yang ada di Maospati memiliki lahan yang dirombak jadi sirkuit skala novice.
Untuk fase training lebih match, sebab disini cenderung dijadikan latihan dasar. “Seperti proses mengumpan RPM, konsistensi menjaga speed dan sikap yang benar saat menghajar superbowl, single jump sampai melayani fast corner, ”timpal Rio sapaan putra H. David.
Gaya Rio saat sesi training. Dengan bekal fisik mumpuni & aktif ber-adventure jadi cepat beradaptasi dengan motocross.
Untuk mempercepat proses adaptasi ini, saya sengaja mendatangkan mentor yang juga crosser aktif untuk memberi pelatihan ke Rio, terkait beradaptasi dan mengasah ilmu motocross. “Sejauh ini, selama proses training skill, adaptasi Rio berlangsung cukup singkat, kapasitas nyali juga boleh diadu, ”nilai H. David yang aktif laga di even adventure bahkan juga sering menggelarnya swadaya.
Lebih lanjut, secara bekal dan kemampuan fisik sudah pernah terlatih, saat aktif cross country dan semi down hills dengan MTB di seputaran Ponorogo. Selebihnya, akan saya sarankan untuk mengikuti program diet yang ideal, sesuai dengan kebutuhan postur seorang crosser.
Sesi training di sirkuit Maospati. Dimentori crosser aktif, sebagai fase training & transfer ilmu motocross.
Cuman, kalau masuk dan menggeluti lebih dalam dunia motocross, tetap saya pertimbangkan. Sebab, ketika meninjau penjenjangan, nggak memungkinkan memulai dari 65 cc, 85 cc, dengan postur yang begitu bongsor. Jadi, kalaupun ingin laga di motocross, kemungkinan langsung ikut di kelas MX2 Junior B, menunggang YZ 250F “2018.
Dan ini masih tahap awal pengenalan, kemungkinan siap berlaga di 3 bulan mendatang, setelah semuanya matang. "Tapi, secara tim suport sengaja kita langsungkan simulasi, jadi ada pit crew, divisi teknik dan tim konsumsi di setiap pelatihan, "tambah H. David.
Tapi, setelah memantau putra saya selama latihan, kemungkinan secara level kebiasaan adventure akan saya up grade, untuk menghajar sirkuit motocross. “Sebab, tangan saya juga gatal pingin ngegas, itung-itung buat fisik dan sesi training adventure, ”canda H. David.
Rio & pit crew. Penunjang proses training & sebagai simulasi persiapan saat laga di even.
Apalagi momen ini turut disemangati oleh Kompol Roni Mustofa Wakapolres Ponorogo yang memang hobi motocross. Bahkan, otre di 2017 pernah diundang saat di acara Latber Ngabuburit bulan Ramadhan 2017, di sirkuit lapangan Widas, Lengkong, Nganjuk bersama Master Ceremony kondang Sys Quze”in.
Memang nyambung ketika Kompol Roni tekun berlatih motocross, sebab ketika meninjau kayanya alam Ponorogo dengan lembah dan perbukitan, so pasti kegiatan adventure juga makin menjamur. Apalagi motocross dan adventure kuat terkorelasi, sehubungan dengan pemantapan fisik dan menajamkan skill cara membawa motor.
Ibunda Rio & kerabat. Sepenuhnya mensuport & hadir sebagai tim konsumsi.
Coba kita lihat kedepannya, misal komunitas adventure Ponorogo mau diajak up grade level ke motocross, tetap kita coba untuk mengakomodirnya. Tapi, hanya sebatas latber. Ya mungkin jadwalnya bisa memanfaatkan saat adventure tak ada jadwal. “Kita optimis, komunitas yang biasa berlaga adventure dengan kita, mau untuk up grade level-nya, ”yakin H. David. pid