"Setidaknya, kita bisa cek sendiri secara kasat mata, bagaimana kondisi ban kendaraan kita, terutama kendaraan roda dua. Karena ban merupakan fast moving yang berkala wajib dilakukan penggantian,” buka Ilham Wahyudi, GM Service & Sparepart Yamaha STSJ.
Menurutnya, ada beberapa tanda yang bisa mengindikasikan perlunya penggantian komponen ban ini. Indikator atau patokan pertama yakni umur ban. Pada ban sendiri terdapat kode yang mana salah satunya mencantumkan tahun pembuatan. Intinya semakin lama tahun pembuatan, tingkat kekenyalan ban pun turut berubah dan wajib dilakukan penggantian meski alur motif masih tebal.
Ban yang sudah berumur, cenderung akan mengeras, atau juga sering terjadi retak-retak, baik di dinding luar maupun di lingkar tengah. Paling nyata, ban yang sudah tidak layak pakai terlihat dari kembangnya yang sudah halus (gundul) karena terkikis pemakaian.
Selain itu, tanda-tanda penggantian ban juga bisa dilihat dari Tread Wear Indicator (TWI). yaki sebuah tanda atau indikator berbentuk segitiga dan letaknya berada di sisi permukaan ban. Jika ban motor semakin dekat dengan TWI, konsumen perlu mempertimbangkan penggantian ban kendaraannya.
"Kita juga bisa berpatokan pada jarak tempuh untuk mendeteksi waktunya ganti ban. Jika jarak yang terlampaui berkisar 20.000 km sekali untuk ban bagian depan dan 15.000 km untuk ban bagian belakang. Dipastikan alur motif ban pun mulai halus dan wajib diganti," saran Ilham.
Naskah: nanda, Foto: Istimewa