"Bahkan ada yang diburu lebih pendek, agar gas segar singkat meluncur ke ruang bakar," buka Frangky tuner Joyo Speed Motor di Jl. Usman Sadar 5, Gresik.
Alhasil, proses buka tutup baut intake manifold frekwensinya makin meningkat. Kurang proposionalnya ukuran baut pengikat intake manifold, sering kali memicu terjadinya drat rusak alias dol, hingga kadang putus. Tak salah yang masang, sebab bagian ini juga dituntut kerapatannya.
"Sehingga, upaya untuk mengencangkan baut pengikat intake manifold dijamin berlebihan dan hal ini wajar," yakin Frangky.
Menanggapi fenomena ini, ada baiknya model pemakaian bautnya ganti model tanam, dari model pemasangan baut orsinya. Selain itu, ukurannya oversize lebih dulu. Misalkan, orsinya 8 mm gantikan 10 mm. "Di level ini perhatikan juga sisa ketebalan daging silinder cop, tepatnya bagian lubang drat dengan lubang intake manifold," urai Frangky.
Spesial bagian ini, samperin bengkel bubut tedekat. Tekhnik oversizenya silahkan pakai sok, agar tak sampai merusak silinder cop sebagai dudukanya. Untuk bahan soknya, dapat dibentuk dari baut. Misalkan sesuai perencanaan ukuran baut tanam yang dipakai 10 mm, untuk bahan soknya pakai 16 mm.
"Bersamaan dengan itu, besarkan lebih dulu lubang baut pada silinder cop hingga 15 mm berikut pembuatan dratnya 16 mm," detail Frangky.
Kemudian pasang baut 16 mm dan kencangkan hingga rapat dan potong kepala bautnya hingga rata. Kemudian untuk baut 16 mm tadi, bor bagian tengahnya 8 mm, kemudian tap atau snei atau drat ulang 10 mm.
Agar kekuatan drat kuat, bahan baut soknya pilih jenis baja atau steinless. Agar, saat terjadi drat rusak atau dol, cuman murnya saja yang diganti. "Cara ini juga berlaku bagi modifmania yang suka bongkar pasang knalpot, sebagai tuntutan trend dan mode knalpot yang bergulir cepat," ingat Frangky. l pid