Balapan kelas teratas MotoGP COTA sendiri berlangsung sengit. Selepas start, Jack Miller melesat paling depan, disusul iringin joki-joki Ducati lain, termasuk Jorge Martin dan Francesco Bagnaia. Sebaliknya, di grid tengah Marquez mengalami kesulitan start hingga tercecer di posisi paling belakang.
Hanya butuh satu putaran, Bastianini juga langsung mengejar pos ketiga di saat Martin juga bisa leading. Sama halnya dilakkukan Zarco yang tepat di belakang Bagnaia. Menarik, karena lap-lap berikutnya seperti parade joki-joki Ducati, yang mana posisi 1-2-3-4-5 adalah rider Ducati semua, disusul Quantararo dan duo Suzuki.
Di lap-lap berikutnya, duel tidak hanya terjadi di leading group, tetapi juga barisan tengah. Di lap enam, Rins sudah bisa menusuk lima besar setelah mengovertake Pecco di tikungan 11, yang kemudian dilakukan kepada Zarco di lap sembilan. Alex Rins juga kian cepat, bahkan menguntit posisi tiga besar. Di lap 12, Bastianini sudah bisa memburu Jack Miller setelah melibas Martin tepat di tikungan pertama, yang kemudian disusul Rins.

Di lap 14, Bastianini masih coba mengejar Miller dengan memperpendek jarak hingga 0,3 detik saja. Keduanya disusul Alex Rins yang terpaut 1,4 detikan di posisi ketiga, dan 2,7 detik di belakangnya ada Joan Mir.
Lima lap terakhir, sepertinya hanya menunggu waktu bagi Bestianini untuk merampas pemimpin lomba karena Jack Miller sudah mulai kehilangan traksi ban motornya. Benar saja, Bastianini melakukannya tepat di tikungan 12. Tiga lap terakhir, praktis Miller tidak bisa menekan ulang Bastianini, bahkan dikejar Rins. Di lap terakhir, Bastianini cukup nyaman untuk melindas garis finish paling dini karena berjarak 1,6 detik dari Miller yang akhirnya tidak bisa mempertahankan posisi kedua dari Rins.
Lepas dari persaingan Bastianini, Rins dan Miller, performa Marquez juga patut diacungi dua jempol. Baru kembali setelah absen di Mandalika, Marc bisa comeback dengan gayanya sendiri. Marc melakoni balapan COTA dengan beberapa kali membukukan fastest lap, dan bisa melibas semua pembalap di depannya. Sempat mundur dari grid sembilan ke posisi 24, tetapi bisa mengunci posisi enam besar di lap terakhir.
Kini, Enea Bastianini yang menjadi andalan Gresini Racing MotoGP itu meraih dua kali kemenangan di MotoGP. Selain itu, torehan'Bestia' juga membuat Ducati mampu memenangi Grand Prix Amerika untuk pertama kali, sekaligus menorehkan prestasi sebagai pemenang GP ke-500 kalinya. Enea menjadi satu dari deretan nama-nama lain seperti Kenny Roberts (100), Valentino Rossi (200), Casey Stoner (300) dan Cal Crutchlow (400).
naskah/foto : punk/motogp