Di awal lomba, pembalap asal Perancis ini bisa start bagus sekaligus bertarung dengan dua pembalap pabrikan Yamaha, Fabio Quantararo dan Maverick Vinales. Namun, hujan kemudian turun yang memaksa semua pembalap untuk berganti motor. Momen untuk masuk pit dan kembali ke lintasan inilah yang dramatis.
Jack Miller justru sempat keluar jalur saat kembali ke pitlane. Bukan hanya itu saja, sesaat sebelum pit-entry, Miller terlambat mengaktifkan pitlane speed mode sehingga motornya over speed dari batasan kecepatan, memaksanya terkena dua kali long-lap pinalty.
Meski begitu, Miller justru sanggup mengatasi tekanan tersebut, dan bisa mengejar pimpinan balapan yang saat itu, Fabio Quantararo. Hingga lomba berakhir, yang mana kondisi lintasan kembali mengering, Miller tak terkejar oleh pembalap lain. Meskipun masih mengendarai motor dengan ban basah, Miller finish sangat jauh dari Johann Zarco yang akhirnya merebut podium kedua, disusul Quantararo yang kehabisan grip ban karena menggunakan tipe ban soft wet.
Inilah kemenangan kedua berurutan, setelah sebelumnya juga menang di Jerez. "Menang dua kali seperti mimpi, karena ini balapan yang sulit dengan kondisi lintasan yang berubah drastis. Apalagi, saya harus melakukan dua kali pinalti dan sebelumnya sempat keluar jalur. Balapan ini sangat lama dan menguras mental. Saya hanya konsentrasi dan mencoba kalem. Kemudian, saya bisa mengontrol ban dan menghemat ban hingga finish," jujur pembalap berusia 26 tahun itu.
Race di LeMans ini juga mengubah peta klasemen sementara pembalap, karena Fabio Quantararo tetap naik ke posisi puncak, meskipun hanya unggul satu poin dari Francesco Bagnaia di posisi kedua. Berurutan, Zarco dan Miller menutup empat besar dengan selisih hanya 16 poin saja dari Quantararo.
naskah/foto ; punk/motogp
