Sejak start, Quantararo memang perkasa. Start dari pole bisa melesat lebih dulu dari pembalap lain. Drama sudah terjadi selepas tikungan pertama, kala Miguel Oliveira dari Red Bull KTM Tech3 terjatuh dan melibatkan Brad Binder dan Bradley Smith. Joki asal Portugal ini akhirnya terjungkal ke gravel. Sementara Brad Binder dan Smith bisa melanjutkan lomba.
Di barisan depan, trio Yamaha ini lalu semakin melaju, meskipun juga dikejar oleh duo sesama pemakai Pramac Ducati, Jack Miller dan Francesco Bagnaia. Lap by lap, Quantararo rupanya semakin membukukan catatan waktu cepat, hingga gapnya cukup jauh dari rider di belakangnya, yang kini justru saling tarung, antara joki pabrikan Yamaha dan joki Pramac Racing. Di lap 4 saja, Quantararo sudah membuka jarak 1,5 detik, lalu dua lap berselang langsung 3 detik.
Kurang 10 menit, Bagnaia yang justru stabil untuk mengejar Quantararo, saat rekan setimnya Jack Miller justru melintir di tikungan sembilan saat berusaha mengejar Vinales dan Rossi. Di belakangnya, Franco Morbidelli juga bisa mengejar sekaligus membuka kesempatan merebut podium, namun kerusakan motor membuatnya mundur. Sama halnya yang dialami oleh Bagnaia. Nyaman di posisi kedua, motornya mulai menunjukkan tanda-tanda kerusakan hanya enam lap sebelum finish.

Rossi pun naik ke posisi dua, namun Vinales justru yang punya set-pace lebih baik untuk mendulang podium kedua. Apalagi ban Rossi juga sudah mulai abis, dan hanya bertahan dari kejaran Takaaki Nakagami, yang bisa mengejar dari selisih delapan detik menjadi kurang dari enam detik.
Di penghujung race, Quantararo tanpa kesalahan untuk mempertahankan posisi pertama dan finish untuk kemenangan kedua tahun ini. Jaraknya 4,495 detik dari Vinales di podium kedua, dan 5,546 detik dari Rossi. Hasil ini, membuat Quantararo semakin nyaman di klasemen sementara. Sedangkan Rossi bisa menambah daftar podiumnya di kasta premier menjadi 199 kali, dan total 235 podium selama karirnya.
naskah/foto : punk/motogp