Memanfaatkan jalanan di seputaran Alun-Alun Wonogiri yang disulap menjadi sirkuit non-permanen, seri pembuka ini sukses dijubeli 450 starter dari berbagai kota. Meski berembel-embel kejurprov Jateng, namun datangnya racer dari berbagai daerah baik dari Jabar, Jateng dan Jatim membuktikan animo tinggi untuk bertarung memperebutkan podium puncak.
Kondisi layout yang terbilang enak buat membejek gas, plus cuaca panas pun menjadi tantangan tersendiri. Apalagi, racer wajib melahap lintasan dengan rata-rata delapan hingga 10 putaran sehingga fisik, endurance dan konsentrasi plus durabilitas kuda pacu menjadi krusial di event kali ini.
BEBEK 2 TAK UNDERBONE 130 CC. Ajang fight racer pemula dan seeded.
Panasnya udara dengan suhu di atas rata-rata pun membuat beberapa mekanik berusaha menyesuaikan, dengan meracik ulang dapur pacunya. Sebut saja CK Racing Division yang menyeting komposisi paling pas di main jet dan pilot pada motor Honda Beatnya. "Suhu lintasan di kisaran 34 derajat membuat ukuran main jet dan pilot jet dinaikan biar mesin gak over heat," ungkap Gunawan, manajer team.
Hal senada juga diungkapkan Agus mekanik PTKS Ponorogo yang menurunkan beberapa motor di kategori berbeda, dengan pacuan utama 2 taknya. "Biar Yamaha F1Z gak ngedrop maka main jet naik 300 sedangkan pilotnya 42,5," sahut Agus PTKS.
WAWAN WELO. Racer Jabar sabet jawara seri kejurpov Casytha Manahadap Jateng
Menariknya, ajang perdana kejuaraan balap provinsi Jateng ini pun rupanya dijadikan lahan riset beberapa mekanik untuk prepare motor di ajang balap level nasional. Sebut saja Wawan Welo asal Jawa Barat yang pekan lalu sukses menyapu bersih kelas bebek 2 tak underbone dan bebek 4 tak open. "Untuk motor kita siapkan MX King yang baru kelar 2 Minggu sebagai modal untuk bertarung di Oneprix," buka tuner GDRT yang akrab disapa Gendut.
Optimis tahun yang baik juga diucapkan Bambang, ayah kandung sekaligus owner team AJS motor. Team di huni racer Aqsal Ilham pun berusaha tampil konsisten di seri Kejurprov Jateng Casytha Manahadap 2023, dengan turun di kelas bebek 4 tak 150cc dan bebek 2 tak 125cc poin.
"Untuk dapur pacunya mengusung piston berdiameter 57 mm sedangkan injector pake X max yang disupport kelistrikan ECCU araser," bisik Bambang yang mempercayakan Alif Jihad, sang kakak Aqsal Ilham. "Hasil QTT urutan sembilan sih, makanya masih coba kita maksimalkan lagi, "ungkap owner AJS Motor Kudus dan AJSJ Racing Team yang beralamat di Jalan Wachid Hasyim Kudus tersebut.
Tak mau kalah dengan nama besar pembalap lainnya, Rexzy Kepo dan Aldian Ilham siap memulai debut baru di kelas pemula open. "Tahun ini kita siapkan Jupie untuk kelas MP3," ujar Sahar, tunner asal Makassar.
BEBEK 4 TAK 135 CC. prepare racer sebelum berlaga di level Nasional
Sementara, persaingan ketat juga terjadi di kelas yang mengandalkan kuda pacu jenis bebek, seperti kelas bebek underbone 2 tak 155cc. Ini terlihat sejak QTT dengan catatan waktu rata-rata pembalap yang tidak jauh beda.
Di sesi tersebut, motor Yamaha 125 Z tunggangan Rexzy Kepo sukses meraih poll position disusul Wawan Welo. Namun di final pembalap asal Sragen harus mengakui ketangguhan Wawan Welo, Aldiaz Aqhsal dan Sakti Andre. "Slang remnya panas sehingga saat stop and go di tikungan kurang maksimal pengeremannya," ungkap Oki, manajer team Sawah Klasik.
Seri pertama kejurprov Jateng ini pun ditutup dengan catatan Decky Dekil sebagai juara umum kategori Lokal Wonogiri dengan total poin 50.
naskah/foto : cand
