Masyarakat Sumut dan sekitarnya khususnya penghobi automotive, makin berbenah dengan motocross, yang sebelumnya cuman fokus dan terbiasa berlaga di road race dan karapan 201 meter, tapi sekarang beda. Iya kan lahan sudah ada ! Apalagi di setiap evennya turut didatangkan crosser dari Jawa sebagai sparing partner.

Seperti crosser srikandi Sri Mulyani yang spesial didatangkan dari Jawa, berlaga di kelas special engine 250 cc. Sukses menjadi pemacu semangat crosser jawara Medan, Robby NST dan Kevin Harahap, yang tampil sengit. Logikanya croser batangan wajib menang nih, lawan crosser Srikandi, nah dapatnya dari pskikologi naluri laki-nya itu. Ada lagi nih tracker Farudillah Adam yang juga didatangkan dari Jawa, banyak memberi pencerahan dari sisi trik menjaga kestabilan emosi saat berlaga, skill dan sampai gaya balap yang santun.
Sontak, tracker yang duel dan mesti bejibaku dengan Adam di kelas bebek 4 tak modifikasi 125 cc senior dan sport trail 150 cc open, jadi mendapat training singkat, seperti Rahnanda Putra, M. Fauzi, M. Zusri. Hingga tracker pemula lain, pada momen ini juga kebagian transfer ilmu dari Adam.

Terpenting, berdirinya trek dengan panjang 1,2 KM, secara tak langsung menjadi pemicu semangat remaja dan pemerhati automotive Medan, untuk all out memajukan motocross di Medan. Sipnya, sampai memasuki seri ke tiga ini, desain sirkuit mengalami pembenahan yang ke empat kalinya. “Siklus dan evolusi skill croser – tracker Medan layak untuk dibooster, sebagai pertimbangan terlalu tertinggalnya Medan di kejuaraan motocross, ” puji Revaldi tracker yang jawara di kelas bebek 4 tak modifikasi 125 cc Junior itu.
Sebagai hasil evaluasi, kalau sebelumnya sirkuit konsumsi untuk menu new comer dan pemula, tapi sekarang lebih menantang. Sebab, variable trek dengan panjang 1,2 KM itu mulai dominan mengusung desain sirkuit motocross di Jawa, lebih rapat, memforsir fisik dan menantang. “Bagi croser dan tracker yang pingin maju pasti tanggapannya baik dan senang, ”yakin Syabra Buana dedengkot automotive Medan yang identik dengan nama tim Kita-Kita, Medan.
Jadi crosser dan tracker tak cuman dipacu dari sisi fisik, tapi mulai ditraining dari sisi strategi dan improve ke performa dan kemampuan motor. “Di level ini inputnya, crosser dan tracker jadi intens berlatih, untuk berinovasi mencari racing line, mengumpan speed, sampai kapan saatnya tarik dan mengolor nafas buat ngendorkan otot, ”sebut Janal Chunk pemerhati motocross Jatim yang dipercaya untuk merevisi desain sirkuit bersama Gatam Hatim instruktur Gatam Hatim Mostosport, Mojokerto.
Konteks demikian jadi nyambung dengan laga Kejurnas GTX region 1A (Aceh, Sumut, Pekanbaru, Riau dan Padang), yang akan dihajat di sirkuit Jaharun Centre pada 6- 7 Oktober dan mendatangkan crosser – tracker papan atas. Kabar terbarunya, Jaharun Centre mulai aktif dimanfaatkan aktivitas komunitas roda dua dan empat wilayah Medan dan sekitarnya. “Bahkan mulai menjadi alternatif tongkrongan remaja Medan, hingga komunitas MTB dan down hills sesekali mencicipi sirkuit setiap weekend, ”bangga Dudung yang berencana menawarkan untuk menjadi tuan rumah MX GP di tahun depan itu. Ini baru bombastis bos ! pid/DQ