{jathumbnail off}
“Ya syukurlah, saya juga pernah melakukan turing ke Km 0 Sabang, Aceh,” ungkap pria yang tergabung dalam Masti (Matik Stang Trondol Indonesia). Untuk kebutuhan turingnya, beberapa item pun terpaksa harus dilakukan perombakan.
Terutama untuk mengantisipasi motor menghadapi medan non aspal, maka doi harus meninggikan kaki-kaki yang mengandalkan as sok depan Supra agar mampu memegang kendali perputaran ban Corsa 90/90-14 yang melingkar pada pelek DID 215-14.
Agar seimbang dengan kaki depan, maka untuk kaki belakang juga wajib ditinggikan dengan memanfaatkan sok belakang Vario dan peninggi sok 5cm. Yang tentu saja didukung pula dengan keberadaan pelek DID 250-14 yang dipasangkan dengan ban Corsa 120/80-14.
Pastinya, untuk menjaga posisi ridingnya nyaman untuk digeber jarak jauh, maka stir trondol milik Byson pun sengaja dicomotnya, lengkap dengan visor, handgrip dan lampu sorot. “Supaya barang bawaan dapat terbawa dengan nyaman, maka aku lebih memilih Sidebox Givi E21,” ujarnya. | Kih
SPEK MODIF:
SOK DPN: Supra, SOK BLKNG: Vario, TROMOL DPN: Shogun 125, TROMOL BLKNG: Spin 125, KNALPOT: Revo 110, SIDE BOX: Givi 21, OWNER /MODIFIKATOR: Cahyo 070, Surakarta, telp. 085733804124
SUZUKI NEX ’13 - SOLO SIAP HADAPI SEGALA LINTASAN
‘My Trip My Touring’ sudah menjadi slogan dalam diri Cahyo Suhadak asal Solo, yang ingin menaklukkan bumi aspal di nusantara. Hal itu dapat dibuktikan dengan berbekal motor Suzuki Nex, doi berhasil menginjakkan kaki di beberapa daerah di pulau Jawa.
