{jathumbnail off}
Bukan tanpa alasan, doi yang juga merupakan member Minor Fighters Jakarta ini pengen memberikan aroma cita rasa fighter-nya lebih kental saat hangout bareng sohib sesame kaum Minor Fighter. Hasilnya, yang mendasar yaitu ubahan bodi yang sebelum full fairing kini dibikin lebih ringkas dan slim.
Rangkuman bodi ramuan Agus Djanuar ini disetting khas buntut mungil, serta dipadukan tandon bensin orsinil yang selaraskan shroud yang menutupi radiator. “Mata depannya dibikin sederhana tapi lugas gaya petarungnya,” bilang Agus Djanuar yang mempoles kelir hitam paduan kuning di besutan ini.
Menopang kaki street fighter-nya ini, ajrutan depan belakang dan swing arm masih mengandalkan performa keaslian GSX 400-nya. Hanya saja perangkat lingkar roda mencomot sepasang pelek limbah moge Suzuki TL 1000 yang berlilit ban Brigestone 120/60-17 dan Michelin 190/50-17. | why
SPEK MODIF :
CAT/CLEAR : Pentagloss, PELEK : Suzuki TL 1000, BAN DEPAN : Brigestone 120/60-17, BAN BLK : Michelin 190/50-17, HEADLAMP : Variasi, STOP LAMP : LED, SETANG : MFPS, SOK DEPAN : Suzuki GSX 600, MONOSOK : Suzuki GSX 600, SWING ARM : Suzuki GSX 600, KNALPOT : Custom, MODIFIKATOR : X-K Bike Design, Jl. Pasir Muncang No. 46, Purwokerto.
SUZUKI GSX 400 '98 - JAKARTA : LEPAS JUBAH JADI FIGHTER
TASTE GSX 400 dilahirkan dengan jubah full fairing. Namun, gaya ini dianggap Budiono perlu mendapatkan daya upgrade yang bikin fresh. Dalam mengubah tampilan moge kelahiran lambang S ini, doi mengarahkannya ke Agus Djanuar from X-K Bike Design Purwokerto untuk berganti baju street fighter khas West Jateng Style dari puertorico alias Purwokerto. “Pengen tampang lain, yakni GSX berparas fighter dengan tatanan single seater,” ucap pria asal Jakarta.
