"Motor ini sangat cocok digunakan di kota-kota metropolis dan menyenangkan bagi pengendara berpengalaman, serta mudah dijangkau oleh pengendara baru," buka B Govindarajan, CEO Royal Enfield. Menurutnya, Hunter 350 memang dikembangkan atas dasar wawasan dan studi konsumen selama bertahun-tahun dari berbagai belahan dunia. Motor ini juga diklaim cocok bagi pengendara baru.
Secara spek, Hunter 350 yang dikeluarkan dalam trim Retro Factory dan Metro ini menggunakan mesin 350cc J-series, basis yang sama seperti mesin Meteor 350 dan Classic 350, namun ditopang bareng sasis fleksibel Harris Performance untuk memberikan kelincahan saat dikendarai di dalam perkotaan yang padat.
Urusan tenaga, mesin satu silinder J-series dengan kapasitas asli 349cc ini sanggup menyemburkan daya 20,4 HP pada revolusi mesin 6.100 rpm dan torsi 27 Nm di 4.000 rpm.
TAMPILAN. Keren dan gagah, disokong mesin J-Series 350cc.
"Sumbu rodanya lebih pendek, dengan geometri yang lebih ringkas, tetapi bobotnya juga lebih ringan, jadi motor ini cukup gesit dan tangkas buat dipacu dalam kota. Jadi, kami optimis motor ini bakal bisa mengantar biker dan konsumen yang baru di dunia pure motorcycling khas Royal Enfield," ujar Govindarajan.
Fitur dan gaya Hunter 350 juga menyiratkan kesan konteporer, termasuk corak dua warna, kaki-kaki serba ringkas dengan option ruji dan palang serta desain lampu yang serba bulat. Namun, Hunter 350 ini juga up to date, karena sudah dilengkapi ABS, panel digital dan analog komplit serta colokan port USB.
Meski sudah diperkenalkan secara global, Hunter 350 ini baru dipasarkan di beberapa wilayah tertentu, seperti Asia Pasifik di akhir 2022 dan baru di belahan dunia lain seperti Eropa dan Amrik tahun depan.
editor/foto ; punk/re