Secara desain, Nissan Sakura sebenarnya tidak mengejutkan, karena merupakan pengembangan dari konsep IMk yang sudah dikenalkan tahun 2019 lalu. Bahkan, produksi massal IMk berwujud Sakura ini tidak berubah jauh.
Dari tampang depan, mirip dengan SUV Aria dengan grille depan besar, dan lampu LED dan illuminated badge. Sementara, bagian sisi samping terlihat tinggi karena punya pillar dikelir hitam hingga kebagian atapnya. Di buritan juga nggak kalah cool, dengan lampu memajang hingga di bagian tengah. Sementara, kaki-kaki ditopang pelek palang empat, dimensi pun terlihat kompak.

Di kabin, interiornya juga manis, yang mana dashboard dilengkapi dengan digital gauge cluster 7 inchi, dan central touchscreen ukuran 9 inchi yang di dalamnya terdapat navigasi dan terhubung dengan wireless Apple CarPlay.
Dashboard horizontalnya juga terbilang lapang, dengan storage space yang cukup besar, termasuk center tray untuk menyimpan dompet atau handphone. Garis-garis interiornya terlihat simpel, elegan tetapi juga komplit, apalagi dengan kombinasi panel pintu dan lis berwarna beige, hitam atau biru abu-abu.
Nah, yang paling fital dari Nissan Sakura ini, jelas di sisi motor listrik tunggal yang ditanam ke front-axe. Dayanya setara 63 hp dan torsi 144 pound-feet, atau masih dalam batas regulasi kei car Jepang. Motor listrik ini disokong dengan baterai lithium-ion 20 kwh.

Kapasitasnya memang lebih kecil dari generasi pertama Nissan Leaf, yakni 80 Kwh, namun baterai 20 Kwh ini juga punya range lebih jauh hingga 122 mile. Pastinya, batere ini bisa dicharge cepat hingga 80% hanya dalam waktu 40 menit saja.
Dikeluarkan dalam 15 pilihan warna dan empat option warna two-tone, Nissan Sakura ini juga punya fitur Nissan ProPillot sebaga driver-assist system dan automated parking tech. Harganya? Sekitar 14 ribu US dollar.
naskah/foto : punk/nissan