Walau tidak sepenuhnya melalui proses modifikasi sendiri lantaran mobil dibeli sudah dalam kondisi modifikasi, namun banyak hal menarik yang bisa disimak dari tampilan mix Jimny generasi II ini, diantaranya kombinasi style dan konstruksi kaki antara Jimny JA11, JA22, JA71 hingga JB32.
“Ehm, singkat kata, simpel. Tanpa proses panjang, siap pakai dan modis,” jelas Herry Handoko penuh semangat.
MESIN
Masih mengandalkan dapur pacu asli pabrik tipe F10A. Hanya penggantian header berkonfugurasi 4-1, cdi unit berikut koil Mallory dan penyempurnaan gound wiring yang diklaim mampu menghasilkan performa yang optimal.
TRANSFER CASE
Satu unit gearbox berikut transfercase (TC) SJ410 ini total pensiun. Gantinya diadopsi milik JA11 berikut as kopel depan dan belakang. Perkawinan keduanya sama sekali tidak menyalahi spesifikasi dan performa. Hal ini lantaran SJ410 dan JA11 menggunakan TC dengan rasio yang sama.
KAKI KAKI
Cukup lumayan ekstrim melihat sisi undercarriage. Per daun resmi lengser. Konsepnya jelas pada konstruksi kaki kaki milik Jimny JA22 yang mengandalkan coil spring pada keempat roda.
Proses rekonstruksi ini diawali dengan mengimpor langsung 1 unit sasis Jimny JA22. Isinya komplit swing arm, empat coil spring dan dua gardan. Sasis asli tetap dipertahankan, termasuk nomor rangka mobil. Hanya dilakukan rombakan diseputar dudukan swing arm dari sasis asli JA22.
EKSTERIOR
Dimensi bodi hampir terbilang kental dengan nuansa Jimny JA11. Kap mesin, atap, pintu depan dan belakang berikut aksen kedua spion hingga stop lamp murni milik JA11 keluaran Suzuki Genuine Part.
Sayangnya bumper depan dan belakang masih mengandalkan asli Katana. Begitu pun pada grill, seketika terlihat nyata campur aduk akibat penggunaan grill milik Jimny JA71 dengan fitur dobel fog lamp. Sama halnya pada roofrack dan footstep yang jelas jelas mengadopsi milik Jimny JB32. Hmm, gado gado ya, yang penting rasa JDM .....
