"Buat kalian yang belum tau sejarahnya lintasan sirkuit non permanen JLS Puger Jember, awalnya sebagai lahan arena balap liar dan tahun 2018 pernah berlaga motor Tekno Tunner bertemu dengan team Kayek Sidoarjo yang ditunggangi Debbi AP," ungkap Jefri Higham, penyelenggara event disela sela balap.
Guyuran bonus hadiah khususnya dikelas lokal menjadikan "angin" tersendiri. Tak pelak dari 6 kelas lokal, 5 kelas lokal disupport produk balap Racing Pro asal Banyuwangi.
"Selama ini gairah pemula terutama wilayah Jember dan Banyuwangi sedang meredup. Diharapkan dengan rangsangan bonus hadiah menjadi daya tarik tersendiri khususnya bagi peserta," ujar Abdi Juang, owner produk Racing Pro asal Banyuwangi yang juga menurunkan motor bebek 2 tak ditunggangi Agung Kamli dan Doni Boncel asal Jember.
Hadirnya dragster wanita menjadikan angin segar khususnya kelas wanita. Turun dikelas bracket 9 detik, bermodal Yamaha Aerox yang dijejali injector BRT serta roller cvt kombinasi 8 dan 9 gram dibawah naungan Pro Garage Banyuwangi masih belum mampu bersaing.
"Treknya agak turun dan naik sehingga sedikit mengganggu catatan waktu," ungkap Wedi, dragster pembesut Aerox asal Banyuwangi. Meskipun gagal namun ditangan joki Maulana sukses menjadi yang tercepat di urutan ketiga dengan catatan waktu tercepat 9,119 detik.
Tak mau kalah dikandang sendiri, team UD Baru JSM HSI Speed Jember menurunkan 6 motor di 19 kelas. "Yang sukses menyabet juara adalah motor GL Pro tunggangan Agung Kamlik dengan waktu terbaik 07.430 detik," ujar Pepi, owner team UD Baru JSM HSI Speed Jember. Diatas motor yang dijejali piston 72 mm dan stroke 72 mm " sengaja" diturunkan 4 kelas berbeda.
Teks : Chand