Mahkota Explorer KSP Sentosa Makmur Sumber Sawit, Nganjuk : Tarjet Utama Event Indoclub Puncak Kompetisi Bebek 2 tak

 

 

Mahkota Explorer KSP Sentosa Makmur Sumber Sawit, Nganjuk. Siap meramaikan kompetisi puncak bebek 2 tak di tanah air & andalkan F1Z R underbone   125Z.

 

Nih dia tim yang identik dengan bebek 2 tak dan hampir menguasai rangkaian seri road race di Jatim. Identik dengan warna biru langit, jadi sama dengan warna bus pariwisata Mahkota. Yup memang benar demikian, juragan bus laga di balap ya pastinya Mahkota Explorer KSP Sentosa Makmur Sumber Sawit Racing Team, Nganjuk milik Fendos.  

 

Dan diback up tuner Nanang Setiabudi, output duet wajah lama di kompetisi 2 tak itu pula yang  memacu kompetisi bebek 2 tak kian dinamis, termasuk di dalamnya ada unsur memanas. Iya toh, kalau dipakai stop and go kan mesin panas !

 

 

 

Efek dominonya luar biasa, sebab pertumbuhan rider pemula embrionya makin berkembang. Pasalnya, rider new comer awal berlaga justru dominan pakai bebek 2 tak, sebab bajet relatif tipis. Selain itu scoop monopolinya juga tipis. Bekal mental lebih dapat, sehubungan basis kuda besi yang berimbang dan pemakaian option part yang lebih merata. Kalaupun ada perbedaan itu artinya, tuner kurang rajin up date korekan terbaru. Atau bisa dipastikan copas data korekan tahun 05 !

 

Masih ada lagi nih, pengaruh positif yang luar biasa, dari konsistensi Mahkota Explorer KSP Sentosa Makmur Sumber Sawit, yang punya basecamp di Bodor, Nganjuk arah ke Pace.

 

Tuner kawak yang bermain di segmen bebek 2 tak, jadi kembali bergairah. Apalagi, ketika bebek 2 tak garapan Nanang selalu mendominasi, pasti jadi trendsetter performanya. Iya bener, hingga sampai menjadi incaran. Pada celah ini pula, pengembangan korekan mesin 2 tak kembali berjalan. Tapi, ironisnya justru loncat di provinsi sebelah.

 

Tuner Nanang Setiabudi. Jatim saatnya membuka kelas bebek 2 tak lebih variatif & sesuai dengan aspiratif komunitas road race.

 

Lah kok ? Korban promosi juga tidak, tapi kalau diramesi, memang animo Jateng dan Jogja  luar biasa. Banyak tuner kawak, mendapat infus baru dari bos baru. “Tapi, kadang ada juga yang pingin reunion, kangen dengan aroma oli Eso di jamannya, ”nilai Nanang.  

 

Alasan itu pula, formasi tim yang diback up rider Rengga Ade dan satu lagi masih tahap audisi itu, di 2019 komitmen fokus balap di Jateng 2019. Dengan asumsi kalau sampai di Jatim masih belum dibuka kelas bebek 2 tak tune up 116 cc s/d 125 cc Underbone dan 125 cc s/d 130 cc.

 

Wajar dong, dengan sajian kelas bebek 2 tak 116 cc dan 120 cc level pemula atau open saja, saya yakin semua tuner sudah klimaks dan pingin move on, ke jenjang berikutnya. Selain peluang untuk menjadi champion baru terbuka lebar, tuner tak lekas puas dengan mainan barunya. Sebab, terhitung sama-sama memulai dari awal. Kalau sudah begitu, proyek dan bajeting kembali aktif, termasuk lalu lintas uang ke workshop.

 

Bahkan latar belakang ini pula yang diklaim menjadi dedikasi tuner kawak sampai tuner rumahan semangat ikut berlaga. Ada satu hal yang lebih penting terkait keseriusan Nanang dengan tim berlaga di provinsi sebelah.

 

Misinya spesial, cuman pingin menunjukan amunisi bebek 2 tak versi Jatim. Bahkan, konsep kompetisi Indoclub dengan scoop nasional sebagai puncak kompetisi 2 tak, menjadi tarjet utamanya. “Prestasi nomer sekian, terpenting tampil dulu, ”semangat Nanang yang telah siap dengan gacoan 125Z tune up dan F1Z R 116 tune up itu.   pid

 

 


REDAKSI   |   KODE ETIK   |   DISCLAIMER