Tapi, ingat setelah kembali memulai aktifitas dan rutinitas, ada baiknya untuk kembali membawa motor atau matic Honda kesayangan ke bengkel resmi. Pastinya, untuk melakukan pengecekan berbagai kompartemen mesin dan perangkat exterior, agar kembali prima dan tetap nyaman dalam penggunaan.
Kami menyediakan pit express bagi konsumen yang tidak mempunyai waktu dan ingin melakukan perawatan motor atau matic Honda kesayangannya. Dengan Pit Express, konsumen yang melakukan penggantian option part jenis fast moving, seperti kampas rem, oli mesin, filter udara, filter bahan bakar, filter oli mesin, dapat menghemat waktu.
Sebab, Pit Express menyediakan jalur khusus untuk layanan penggantian option part tersebut. Konsumen, bisa langsung membawanya ke bengkel resmi Honda atau AHASS terdekat, ”terang Satyo Prahnowo selaku TSD Division Head Honda PT. MPM. Di kesempatan ini, Prahnowo juga menyampaikan estimasi service yang layak dilakukan, setelah perjalanan jauh atau mudik.
FILTER UDARA
Untuk tipe viscous elemen seperti yang dipakai motor atau matic keluaran terbaru, biasanya ada kandungan oli untuk mengikat benda asing atau debu. Tipe filter udara seperti ini, ketika warnanya tak terlalu pekat, cukup dibersihkan.
Tapi, ketika sudah pekat dan jarak belum memasuki di angka yang dianjurkan di 16.000 KM, ada baiknya untuk melakukan penggantian filter udara baru.
Dan spesial filter usahakan diperilakukan kondisional, terkait kondisi debu jalan yang dilalui saat mudik. Pentingnya penggantian filter udara ini juga diproyeksikan agar performa mesin lebih meningkat, sehubungan dengan kembali normanlnya debit udara murni yang dipasok mesin.
RANTAI & CVT
Untuk rantai juga membutuhkan perhatian khusus, karena komponen ini sebagai penyalur tenaga dari mesin ke roda. Tapi, usahakan dibedakan antara rantai aus dan kendor, setelah mudik. Cukup memakai parameter ujung gir, pastikan tak lancip dan masih tersisa penampang yang tumpul di 3 mm - 4 mm.
Kalau memang, cuman kendor cukup lakukan penyetelan tensioner rantai pada lengan ayun, hingga mendapat tegangan ideal.
Tapi, misalkan gir depan belakang aus, periksa juga kondisi rantai. Sebab, problem demikian biasa berlangsung efek domino, hingga menyebabkan kondisi bushing atau roller rantai ikut gugus. Kalau sudah begitu, lakukan penggantian gir dan rantai baru secara bersamaan atau gear assy. Seterusnya, lakukan pelumasan rantai secara berkala di setiap 500 KM atau seminggu sekali.
Kalau matic, konversi power ke speed yang dilayani CVT, praktis lakukan pemeriksaan daleman CVT. Seperti kondisi roller weight, tingkat keausan kampas sentrifugal, pengecekan alur yang timbul pada mangkuk sentrifugal, kondisi pelumasan pin torque cam, sampai kondisi drive belt. Pastikan, komponen daleman CVT yang membutuhkan pelumasan, selalu terback up oleh pelumas dan tak sampai kering atau kotor.
Fungsi perawatan pointnya ada disini, untuk mengganti pelumas yang lama dengan yang baru. Mengingat, bagian ini banyak sekali komponen yang aktif bergesekan dan berpotensi menimbulkan kotoran, ada baiknya di setiap 8.000 KM dilakukan perawatan dan pengecekan daleman CVT.
Sedang drive belt, di setiap 24.000 KM lakukan pengecekan atau penggantian. Tapi, umur drive belt juga tergantung dengan pemakaian, seperti dominan bobot, intensitas pemakaian stop and go dan kontur jalanan.
Penggantian oli mesin. Menjaga kadar tingkat pelumasan mesin & komponen mesin jadi lebih awet.
GANTI OLI MESIN & OLI GEAR BOX
Pada umumnya penggantian oli mesin pada motor atau matic dianjurkan setelah 4.000 KM atau kurang dari 4.000 KM. Untuk memastikan kadar pelumas oli mesin tetap optimal mengawal mekanis mesin. Cara ini sekaligus, untuk mengurangi kadar benda asing yang ikut larut dalam sirkulasi oli mesin.
Untuk matic, selain oli mesin ada tambahan oli gear box yang juga perlu dilakukan penggantian. Oh ya, untuk tipe dan oli mesinya, sesuaikan dengan yang direkomendasikan oleh pabrik.
CEK KAMPAS REM
Sangat vital, untuk pengecekan atau penggantian kampas cakram depan, usahakan diberlangsungkan sepaket dengan pengecekan kapasitas minyak rem yang ada di reservoir, berikut sambungan selang rem pada caliper dan master rem, pastikan kondisinya kering dan tak bocor.
Untuk kampas rem cakram, ketika mulai terkikis, idealnya lakukan penggantian yang baru. Demikian pula, kondisi kampas rem jenis tromol. Tapi, ada juga jenis kampas cakram dan kampas rem jenis tromol yang masih tebal tapi bekas terbakar, sehingga saat pengereman tak bisa pakem, sebab telah mengeras. Hal ini biasanya dipengaruhi pemakaian pengendara yang sering nahan rem saat berkendara.
Dan setiap melakukan penggantian kampas cakram, pastikan pin fleksibel caliper bersih dari kerak dan memiliki kadar pelumas yang ideal. Agar, porsi tekanan kampas cakram sisi kanan dan kiri lebih rattan dan pengereman bisa berlangsung lebih efektif.
Termasuk saat penggantian kampas rem jenis tromo, bersihkan sisa gesekan kampas rem yang nyangkut di silinder tromol. Selebihnya, berikan pelumasan yang cukup pada pin ungkit kampas rem tromol, agar mekanisnya lancar.
CEK KONDISI BUSI
Periksa kondisi busi dari keausan pada elektroda busi, termasuk kebersihanya dari arang atau jelaga, berlaku untuk semua jenis motor atau matic. Meskipun penggantian busi menurut anjuran setiap 8.000 km (pada CBR 150R setiap 24000 KM), tapi alangkah baiknya sebelum dan sesudah perjalanan mudik, dilakukan pemeriksaan kondisi busi, agar power mesin terbagi torsi dan HP terjaga dengan baik.
PENGECEKAN BAN
Ada tanda yang biasa disebut dengan Tread Wear Indicator, berupa segitiga kecil di dinding samping ban. Bila di tarik ke tengah, maka pada bagian alur tengah ban ada yang lebih menonjol dari permukaan alur normalnya, itu namanya tanda TWI. Apabila tanda TWI sudah rata dengan permukaan ban, maka saat itu ban luar waktunya ganti.
Tapi, kembali lagi ke gaya pemakaian dan dominan bobot yang diusung. Kadang kala, ada juga kembangan ban masih tebal tapi sudah pecah-pcah. Kondisi demikian layaknya mendapat perhatian, untuk dilangsungkan pengecekan sehubungan dengan kelayakan perlu tidaknya dilakukan penggantian. pid