KLX230R mengusung mesin 233 cc, berpendingin udara, single cylinder 4 tak dan mengusung rangka jenis all-new perimeter frame, menawarkan kestabilan handling lebih baik. Kombinasi ground clearance dan long-travel suspension yang superior, praktis performa di trek off road makin jawara. Bahkan, desain dan kontruksi frame, juga diproyeksikan agar posisi jok lebih rendah.
Riding style KLX 230R adventure. Jok tipe flat seat design & bodi ramping diinspirasi dari special engine KX series.
Kerenya, model jok menganut tipe Flat seat design, sehingga rata dengan tangki. Memberikan keleluasaan rider untuk merubah riding style sesuai kebutuhan. Misal di tanjakan, cukup geser ke depan dan saat menghajar trek lumpur cukup geser postur lebih ke belakang, sebagai tambahan traksi roda belakang.
James Alexander Area Sales & Marketing Manager Kawasaki PT. Surapita Unitrans. Power Bengal & bobot lebih ideal untuk kebutuhan adventure.
Pada bagian ini, telah melewati berbagai rangkaian test ride, yang berlangsung secara berkala. Sebagai input data, untuk menyajikan tingkat keseimbangan antara mesin, rangka dan suspensi. “Sehingga berbagai karakter dan profil rider dapat menikmati sensasi luar biasa KLX 230R, ”promo James Alexander Area Sales & Marketing Manager Kawasaki PT. Surapita Unitrans, di Jl. Jemursari 156 – 158, Surabaya.
Sisi lain, postur bodinya terinspirasi dari varian special engine KX, lebih ramping dan agresif. Kalau dibandingkan dengan varian kembaranya KLX 230, ada beberapa perbedaan yang memang diakomodir sesuai kebutuhan.
Swing arm KLX 230R. Jenis almu olahan, bobot dipangkas makin ringan.
Seperti swingarm berbahan aluminium, bobot total 115 Kg dan ground clearance lebih tinggi 300 mm. Selain itu, dilengkapi profil roda 21” depan dan 18” belakang. Dengan begitu, trail riding dan pengendalian saat melayani kebutuhan manuver lebih mudah. Apalagi, KLX 230R menganut wheel base pendek 1360 mm.
Sipnya, untuk suspensi kategori long travel, depan 250 mm dan belakang 251 mm. Kian optimal saat dituntut menebas variabel trek adventure yang beragam. Sehingga match, saat dipadukan ground clearance 300 mm. Sebab, tak lagi khawatir crankcase bentrok dengan bebatuan.
Mesin. Desain & fitur simpel tapi tenaga bengal.
Desain dan fitur mesin simple, pendingin udara dan Single Over Head Cam 2 katup, yang dirancang untuk melayani kebutuhan off road, baik dari bahan komponen dan detail ukuran. Pada lingkup ini, terbagi diameter katup, sudut katup berbanding intake dan exhaust, sampai durasi camshaft.
“Tapi, dari simpelnya fitur mesin ini pula, otomatis bobot disusut lebih ideal, ”urai Alex yang pekan silam (17/8/2019) mengujinya dengan ber-adventure memakai rute start dari Taman Dayu menuju Trawas, Pandaan bersama komunitas Fashion Enduro dan beberapa media. Hadir pula Jefri Chandra GM Kawasaki PT. Surapita Unitrans, Jemursari, Surabaya, juga turun ber-adventure.
KLX 230R. Semburan performa mesin enteng menghajar tanjakan.
Lebih lanjut, untuk sektor transmisi sama dengan KLX 230, memakai 6 percepatan. Trek enduro panjang atau cross country flat, jadi memungkinkan untuk memacunya di kecepatan tinggi.
Selain dipakai untuk kebutuhan mengakomodir power mesin yang berlimpah, 6 percepatanya juga bisa dipakai untuk mengolah durability mesin lebih baik. “Dengan mode riding, pemakaian gigi transmisi dengan perbandingan rendah, dengan asumsi saat kondisi trek lempeng atau bukan tanjakan, ”yakin Alex.
Dilengkapi double starter. Memudahkan saat menghidupkan mesin dalam berbagai kondisi saat beradventure.
Beda dengan tuntutan fitur sebagai penunjang pengoperasian riding yang lebih praktis. KLX 230R dilengkapi elektrik starter, untuk memudahkan rider saat menghidupkan mesin, dalam kondisi tersulit. Seperti setelah roboh dan kemudian ingin menghidupkan mesin di tanjakan di turunan.
Tapi, setelah roboh untuk merefresh Bank Angle Sensor, butuh restart kontak dengan memutar ke off dulu kemudian putar ke on. Bersamaan itu tunggu beberapa detik, untuk mengoperasikan tombol double starternya. pid
Keterangan
Warna : Lime Green
Harga : Rp. 48.900.000,- (Jabodetabekser).
