Parameter yang kental dengan atmosfir sosiologi ini yang menjadi motivasi Udek owner WS Udek Oto builder mini bike di Perum Bukit Cemara Wangi B4, Menganti, Gresik, terus mencermati komoditas penghobi otomotif di tanah air. Tentu saja juga berdasar in line dengan fakta yang terjadi di level racing.
Logikanya, kalau untuk rider belia atau anak-anak di bawah 10 tahun diakomodir dengan kelas novice, dengan kuda besi berdimensi mini. Maka, pantas dong, ketika di segmen hobi juga dikaji dengan output yang sama.
Mini Bike dewasa & anak-anak. Prioritas enjoy, easy ride & estetika tetap dapat saat dikendarai.
Artinya, kalau buat bapak postur Mini Bike-nya lebih pas untuk postur orang dewasa, sedang Mini Bike untuk buah hati, bisa didesain lebih mini lagi, sesuai postur anak-anak. Tapi, yang terpenting dan menjadi permasalahan sebenarnya bukan masalah postur saja.
“Paling sering terjadi saat bapak membangun Mini Bike yang sudah diparas modis, keren, cakep dan serba wah, jiwa idealisnya muncul dan tak boleh ada yang menyentuh, ”senyum Udek. Kasihan dong yang memiliki anak se-usia 10 tahun.
Udek WS Udek Oto, Menganti, Gresik. Mendorong ortu penghobi Mini Bike tetap perhatian kepada buah hati & nikmati ngegas bareng dengan Mini Bike.
Dari pertimbangan seperti ini pula, Udek sejak 2 bulan silam, mengusung konsep produk pembanding antara Mini Bike konsumsi orang dewasa dan anak-anak. “Harapan saya, bapak dan anaknya bisa menikmati bareng hobi Mini Bike, ”terang Udek.
Data detailnya, untuk Mini Bike dewasa sebenarnya Original Equipment Manufactured-nya pakai tapak kaki ring 10”. Tapi di jaman milenial ini, saya kembangkan ke profil tapak kaki ring 12”.
“Sebab, dalam konsep ini saya ingin menonjolkan unsur estetikanya lebih dapat, saat dilihat ketika dinaiki rider-nya yang kebetulan berpostur 165 ke atas, ”timpal Abi Mamad Research & Development work shop WS Udek Oto.
Option part Mini Bike. Dikategorikan beda dimensi & ukuran sebagai penunjang konsep desain.
Dengan metodhe ini, penataan foot step, pemilihan desain jok, hingga kontur setang kemudi saat pembentukan riding style, tak ada lagi kompartemen yang saling dikorbankan. Contoh mudahnya, saat setang kemudi sudah benar dan jok desain-nya matching dengan tangki.
Nah, tinggal saat pemasangan foot step jadi ribet, yang harus lebih ke bawah ke belakang atau ke depan. Beda saat pakai tapak kaki 12”, jarak permukaan jok dengan tanah bisa dipaten, untuk mendapat riding style yang nyaman. “Cuman, konsekuensinya dengan pemakaian tapak kaki 12”, wheel base otomatis lebih melar di 110 cm, ”tunjuk Abi.
Pemakaian wheel base tadi juga tak paten, sebab tergantung dengan request konsumen. “Misal, konsep desain yang dianut cenderung ke softail bisa saja, wheel base makin melar, ”tambah Abi.
Sedang untuk Mini Bike konsumsi anak-anak dengan postur lebih kecil, Udek dan Abi memutuskan memakai tapak kaki profil 10” atau 8”. Pencapaian paha dan kaki lebih nyaman untuk mendapat kestabilan. Dengan profil tapak kaki lebih kecil, efek sentrifugalnya juga tak besar. Sehingga, lebih easy ride.
Final struktur rangka, suspensi & tapak kaki. Ketika Mini Bike dewasa dibandingkan Mini Bike anak-anak.
Bahkan, struktur rangka dan suspensi dirancang selaras untuk itu. Misal sudut rake lebih tegak, jarak jok dan setang kemudi lebih tegak, hingga penempatan foot step yang cenderung lebih ke belakang.
Jadi, spesial Mini Bike konsumsi anak-anak ada kaidah yang lebih diutamakan dibanding estetika dan konsepnya. “Tapi, hal ini bukan berarti menjadi paten dan harus, tapi bisa dikomunikasikan lebih lanjut, ”tegas Udek yang mematok wheel base Mini Bike konsumsi anak-anak di 100 cm itu. pid
